Kesehatan

Ilmuwan Akhirnya Pecahkan Teka-Teki Perempuan Hidup Lebih Lama daripada Laki-Laki

10 Oktober 2025 | 21:14 WIB
Ilmuwan Akhirnya Pecahkan Teka-Teki Perempuan Hidup Lebih Lama daripada Laki-Laki
Pasanga orang tua. (metaai-ftnews)

Perempuan hampir selalu memiliki rata-rata harapan hidup yang lebih tinggi daripada laki-laki—dan Ini bukan fenomena yang hanya terjadi pada manusia.

rb-1

Umur mamalia umumnya lebih panjang pada betina—dengan beberapa pengecualian, mereka cenderung hidup sekitar 12 persen lebih lama dibandingkan jantan. Namun sebaliknya, pada banyak spesies burung, serangga, dan reptil, jantan justru hidup lebih lama daripada betina.

Perbedaan Genetika

Baca Juga: Peneliti Bangunkan Kembali Mikroba Berusia 40.000 Tahun yang Tidur dalam Lapisan Es Alaska

rb-3

Ilustrasi burung betina dan jantan. (metaai-ftnews)Ilustrasi burung betina dan jantan. (metaai-ftnews)

Dikutip Popular Mechanics, genetika mungkin menjadi penyebabnya. Diduga bahwa dua kromosom X pada mamalia betina—yang membuat mereka bersifat monogametic—sebenarnya melindungi mereka dari mutasi genetik yang merugikan, sementara mamalia jantan yang bersifat heterogametic tidak memiliki pertahanan sebesar itu karena hanya memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y.

Pola ini berbalik pada burung, di mana jantan merupakan jenis monogametic dan betina adalah heterogametic. Namun, genetika bukanlah satu-satunya alasan mengapa mamalia betina (dan burung jantan) memiliki keunggulan umur.

Untuk mencoba memecahkan sisa teka-teki ini, tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Johanna Stark dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Leipzig, Jerman, menyelidiki faktor-faktor yang dapat memperpanjang atau memperpendek umur jantan dan betina.

Catatan kebun binatang dari lebih dari seribu spesies burung dan mamalia tampak mendukung apa yang dikenal sebagai heterogametic sex hypothesis, begitu pula data dari spesies di alam liar. Namun hipotesis ini tetap tidak dapat menjelaskan pengecualian, seperti burung pemangsa betina yang hidup lebih lama daripada jantan.

Ternyata, seleksi seksual mungkin menjadi faktor penentu siapa yang hidup lebih lama—salah satu jenis kelamin dalam spesies tertentu dapat kehilangan potensi umur panjang karena menggunakan terlalu banyak sumber daya untuk mengembangkan dan mempertahankan ciri-ciri yang memberi keunggulan dalam menarik pasangan.

Kemungkinan lain, reproduksi itu sendiri dapat mengurangi umur salah satu jenis kelamin. Tingkat kelangsungan hidup dapat menurun akibat stres selama kehamilan, melahirkan, bertelur, atau merawat anak, meskipun hal ini tampaknya tidak memengaruhi rata-rata umur perempuan manusia.

Tim peneliti Stark berfokus pada data dari populasi kebun binatang karena hewan yang hidup di sana tidak menghadapi tekanan tambahan dari predator, penyakit, cedera, atau kelaparan.

1 2 Tampilkan Semua
Tag penelitian usia manusia usia perempuan usia laki-laki

Terkait

Terkini