Imam Prasodjo Kenang Doni Monardo: Tegas dan Selamatkan APD Nakes saat Covid

FTNews, Jakarta – Ketegasan Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo dalam penanganan Covid-19 juga membekas dalam diri Sosiolog Universitas Indonesia Imam B Prasodjo.

Dalam unggahan di akun media sosialnya, Imam memberikan kesaksian pada sosok Doni Monardo yang berpulang menghadap Sang Pencipta, Minggu (3/12).

“Saya ingin membuat kesaksian bahwa pak Doni memiliki jasa besar dalam upaya menangani krisis saat Indonesia menghadapi Covid-19,” kata Imam, di Jakarta, Senin (4/12).

Ia pun mengaku beruntung mengenal sosok Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.

Saat menjadi Ketua Percepatan Penanganan Satgas Covid-19 dan Kepala BNPB menghadapi situasi krisis, ia melihat Doni tidak mengenal lelah bekerja. Bahkan menginap di kantor selama berbulan-bulan.

“Salah satu jasa pak Doni adalah sikap tegas beliau ketika menghadapi kelangkaan alat pelindung diri (APD) yang mengakibatkan banyaknya petugas kesehatan (dokter dan perawat) tertular dan bahkan meninggal dunia,” kenangnya.

Gagalkan Ekspor APD

Suatu ketika saat makan siang bersama dengan Doni Monardo, Imam bercerita saat ia terpaksa mengerahkan militer untuk datang ke gudang penyimpangan APD buatan sebuah pabrik di Jateng yang hendak diekspor ke Korea Selatan.

“Kata pak Doni pada saya negara dalam situasi darurat. Tidak mungkin kita membiarkan APD diekspor ke luar negeri sedangkan para dokter dan petugas kesehatan kita berjatuhan,” ungkapnya.

Apa harus dengan senjata? Itulah yang terjadi. Nampaknya Letjen Doni lanjutnya tak ingin berdialog panjang. APD harus diselamatkan dan segera dikirim ke rumah sakit di berbagai daerah.

Apakah secara hukum dibenarkan atau tidak langkah ini? Entahlah. Namun saat Imam mendengar cerita Letjen Doni, ia mengangguk setuju atas ketegasan dan sikap darurat itu.

BACA JUGA:   Firli Bahuri Wanti-Wanti Kepala BNPB soal Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa dalam Penanganan Bencana

“Semoga apa yang beliau lakukan menjadi bagian amal ibadah dan bukti kecintaan pak Doni kepada bangsa ini,”

Dari interaksinya dengan pak Doni, Imam pun menuangkannya lewat tulisan 19 Agustus 2020 Kecerdasan Beradaptasi yang mengisi sebuah surat kabar nasional. Kala itu Imam menulis, “Dampak Pandemi Covid-19 Dalam Transformasi Tatanan Sosial” yang kemudian dibukukan.

Letjen (Purn) Doni Monardo tutup usai, Minggu (3/12) di RS Siloam Semanggi dalam perawatan karena sakit. Jenazah dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Senin (4/12).

Artikel Terkait