Imbas Viral Gerakan 'Setop Tot Tot Wuk Wuk' Polri dan Istana Langsung Pasang Aksi
Metropolitan

Media sosial tengah ramai dengan gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' atau fasilitas sirine dan strobo yang digunakan pejabat di jalan raya.
Ramainya gerakan 'Setiop Tot Tot Wuk Wuk' itu pun membuat Polri pasang aksi.
Institusi keamanan negara tersebut langsung mengeluarkan aturan.
Baca Juga: Tegas! Pemerintah Bakal Coret 571.410 Penerima Bansos Terlibat Judol dan Terorisme
Bekukan Penggunaan Sirine dalam Pengawalan Lalu Lintas
Kepala Koprs Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho. [Int]
Polri membekukan penggunaan sirene dengan suara yang meresahkan publik dalam pengawalan lalu lintas.
Baca Juga: Mensesneg Tegaskan Belum Ada Reshuffle Kabinet
"Semoga tidak usah harus pakai ‘tot tot’ lagi lah. Setuju ya?” kata Kepala Koprs Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/9/2025) kemarin.
“Saya bekukan untuk pengawalan menggunakan suara-suara itu karena ini juga masyarakat terganggu, apalagi (saat lalu lintas) padat,” sambungnya.
Istana Keluarkan Edaran
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi. [Instagram]
Sementara itu, Istana seolah tak ingin ketinggalan.
Melalui Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi mengaku jika pihaknya sudah memberikan surat edaran pada para pejabat negara terkait penggunaan fasilitas tersebut.
"Tentunya kita harus memperhatikan kepatutan, kemudian memperhatikan ketertiban masyarakat pengguna jalan yang lain sehingga bukan berarti menggunakan fasilitas tersebut, semena-mena atau semau-maunya itu," kata dia pada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (19/9/2025).
Menurut Prasetyo, sirine dan strobo dapat digunakan dalam keadaan tertentu tetapi memang tetap harus menghormati pengguna jalan lain.
Dia pun memberikan contoh Presiden Prabowo Subianto yang tidak selalu menyalakan sirine dan strobo. Presiden juga kerap terjebak macet bersama pengguna jalan lain.
"Kalaupun lampu merah juga berhenti, ketika tidak ada sesuatu yang sangat terburu-buru mencapai tempat tertentu," imbuhnya.
Sebelumnya, jagat media sosial diramaikan dengan protes warga terhadap penggunaan strobo dan sirene di jalan raya maupun jalan tol.
Penggunaan aksesoris kendaraan itu dinilai tidak sesuai aturan dan mengganggu kenyamanan berkendara.
Bentuk protes muncul dalam berbagai cara, mulai dari poster digital yang tersebar di media sosial, hingga stiker sindiran yang ditempel pada kendaraan pribadi.
Salah satu stiker yang ramai beredar berbunyi, "Pajak kami ada di kendaraanmu. Stop berisik di jalan Tot Tot Wuk Wuk!"
Adapun kata "Tot Tot Wuk Wuk" ini merupakan tiruan suara sirine atau bunyi strobo yang mengebut di jalan raya.