Infeksi Paru pada Tubuh Jadi Faktor Berat Trauma yang Dialami David

Forumterkininews.id, Jakarta – Dokter Rumah Sakit Mayapada, Yeremia Tatang mengatakan bahwa adanya infeksi paru menjadi faktor berat trauma yang dialami David usai dianiaya Mario Cs.

Hal ini diungkapkan dirinya saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan terdakwa Mario Dandy dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Kamis (20/7).

Awalnya ketua majelis hakim, Alimin Ribut Sudjono menanyakan tindakan pertama yang diberikan Dokter Yeremia saat David dipindahkan ke Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan.

“Apa tindakan yang diberikan saudara?,” tanya Alimin.

Kemudian Yeremia menjelaskan bahwa dirinya bersama tim langsung memberikan alat bantu nafas kepada David. Karena dalam kondisi koma dengan Glasgow Coma Scale (GCS) berada di angka 3 dari yang normalnya 15.

“Jadi pada saat kita terima karena dia sudah koma dengan GCS 3 itu langsung kita pasang alat bantu nafas. Karena refleknya semua udah hilang jadi kalau refleknya tersebut sudah hilang maka pasien tersebut akan cenderung mendapat infeksi ini akan memperberat,” jawab Yeremia.

Selain itu Yeremia mengatakan bahwa hal ini juga diketahui berdasarkan hasil data rumah sakit sebelumnya (RS Medika Permata Hijau) dan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di RS Mayapada saat itu terdapat infeksi yang sudah berat.

“Artinya ini anak memang terkena injury yang sangat berat sekali. Maka sekitar jam 1 pagi pas di UGD Mayapada langsung kita inkubasi kita masukan ke dalam ventilator untuk diberikan pertolongan pertama,” lanjut Yeremia.

Kemudian David langsung dipindahkan ke ruang ICU setelah dipasang inkubasi dan ventilator serta dilakukan pemeriksaan CT Scan.

Sementara itu Yeremia mengatakan bahwa korban David mengalami infeksi paru sehingga menjadi faktor pemberat trauma yang dialaminya.

BACA JUGA:   Diangkut dari Medan, Ferrari Indra Kenz Tiba di Bareskrim

“Nah di icu itu kita lakukan resisutasi (penekanan pada dada). Kita memperbaiki semua ancangan nafas dalam tanda alat vitalnya nah ternyata memang itu infeksi parunya makin menjadi dan menjadi faktor yang memperberat diluar daripada trauma yang dia alami sendiri,” ujar Yeremia.

“Ada infeksi paru?,” kata Alimin.

“Ya ada karena pasien kalo koma dia tidak memiliki reflek batuk otomatis dia tidak bisa mengeluarkan dahak. Nah akibatnya kita harus pasang ventilator untuk kita mengevakuasi dahak sebanyak mungkin yang ada di paru-parunya,” papar Yeremia.

Artikel Terkait