Ini Alasan Kenapa Ada Klasemen Liga Korupsi Indonesia

Istilah Liga Korupsi Indonesia mendadak muncul dan menjadi perhatian publik. Liga Korupsi Indonesia adalah istilah satir yang digunakan untuk menggambarkan kasus-kasus korupsi besar di Indonesia.

Bahkan, banyak warga net yang membuat table klasemen untuk Liga Korupsi Indonesia. Salah satu akun media sosial X bernama @ahmad_bellamy memposting table klasemen Liga Korupsi Indonesia.

Berikut Klasemen Sementara Liga Korupsi Indonesia yang diposting akun tersebut:

Baca Juga: Klasemen Liga Korupsi Indonesia: Tantangan Pemulihan Kepercayaan Masyarakat Bagi Penegak Hukum

1. Korupsi PT Timah (Rp 300 triliun)

2.Korupsi Pertamina (Rp 193,7 triliun) New Entry

3. Kasus BLBI (Rp 138 triliun)

Baca Juga: Update Klasemen Liga Korupsi Indonesia, Pertamina Berpeluang Geser PT Timah di Puncak

4. Penyerobotan lahan PT Duta Palma Group (Rp 78 triliun)

5. Kasus PT TPPI (Rp 37,8 triliun)

6. PT Asabri (Rp 22,7 triliun)

7. PT Jiwasraya (Rp 16,8 triliun)

8. Izin ekspor minyak sawit mentah (Rp 12 triliun)

9. Pengadaan pesawat CRJ-1000 dan ATR 72-600 (Rp 9,37 triliun)

10. Korupsi proyek BTS 4G (Rp 8 triliun)

11. Korupsi Bank Century (Rp 7 triliun)

"Sangat ketat perebutan gelar juara bung, apakah ada contender lain. Mari kita nantikan," tulis akun @ahmad_bellamy seperti dilihat FT News, Rabu (26/2/2025) malam.

Alasan mengapa kasus-kasus tersebut diklasifikasikan dalam bentuk 'liga'. Berikut ulasan FT News:

1. Besaran Kerugian Negara: Kasus-kasus diurutkan berdasarkan jumlah kerugian negara, mirip dengan poin dalam liga olahraga. Semakin besar kerugian, semakin tinggi posisinya dalam klasemen.

2. Perbandingan Antar Kasus: Penggunaan istilah liga memudahkan perbandingan antara satu kasus korupsi dengan kasus lainnya, menunjukkan skala dan dampak relatif dari masing-masing kasus.

Klasemen sementara Liga Korupsi Indonesia. [X]

3. Dinamika Perubahan Posisi: Seperti dalam liga olahraga, posisi kasus dalam "klasemen" dapat berubah seiring waktu, tergantung pada perkembangan investigasi dan temuan baru.

4. Sorotan Publik: Kasus-kasus ini menjadi pusat perhatian publik, mirip dengan pertandingan dalam liga olahraga yang menarik perhatian penggemar.

5. Kritik Terhadap Sistem Hukum: Penggunaan istilah liga juga menjadi bentuk kritik terhadap lemahnya penegakan hukum, di mana hukuman yang dijatuhkan sering tidak sebanding dengan besarnya kerugian negara.

Meskipun penggunaan istilah "Liga Korupsi" ini bersifat satir, hal ini mencerminkan keprihatinan masyarakat terhadap maraknya kasus korupsi berskala besar di Indonesia dan keinginan untuk penegakan hukum yang lebih tegas.