Ini Alasan Nama Purbaya Meroket Pada Survei Cawapres 2029
Nama Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, muncul sebagai tokoh paling unggul dalam bursa calon wakil presiden (Cawapres) 2029.
Berdasarkan hasil survei nasional yang dilakukan IndexPolitica Indonesia, elektabilitas Purbaya melesat jauh ke atas sejumlah tokoh populer lainnya, termasuk Gibran Rakabuming Raka.
Survei yang digelar pada 1 hingga 10 Oktober 2025 tersebut melibatkan 1.610 responden dari berbagai wilayah di Indonesia. Hasilnya menunjukkan, Purbaya meraih elektabilitas sebesar 28,65 persen, sedangkan Gibran hanya memperoleh 12,35 persen.
Baca Juga: Dikritik Koboi, Purbaya: Saya Kepanjangan Tangan Presiden
Sejumlah nama lain seperti Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Sandiaga Uno juga tercatat, namun perolehan mereka masih tertinggal cukup jauh.
Kuatnya elektabilitas Purbaya dinilai mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap sosok teknokrat yang memiliki latar belakang profesional di bidang ekonomi.
Baca Juga: Bahlil Minta Golkar Stop Laporan Kasus Meme Dirinya
Dalam beberapa tahun terakhir, Purbaya dikenal karena kebijakan fiskal yang dianggap stabil dan berorientasi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Reputasi tersebut tampaknya menjadi modal penting bagi mata masyarakat menjelang tahun politik 2029.
Selain unggul dalam bursa Cawapres, nama Purbaya juga mencuat dalam simulasi calon presiden (Capres). Dalam kategori ini, ia memperoleh dukungan 22,5 persen, tetap berada di posisi teratas dan meninggalkan tokoh-tokoh politik populer lain yang telah lebih dahulu dikenal masyarakat.
Meski elektabilitasnya tinggi, hingga kini belum ada indikasi resmi bahwa Purbaya akan terjun ke dunia politik praktis atau mencalonkan diri dalam pemilu mendatang.
Namun, temuan survei ini memunculkan spekulasi baru di kalangan pengamat politik mengenai potensi perubahan peta koalisi partai di masa depan.
Era Baru Toko Non Partisan
Pergeseran Selera Pemilih: Figur Profesional Lebih Diminati
Kenaikan nama Purbaya juga menjadi sinyal bahwa masyarakat menginginkan figur yang dianggap bersih, rasional, dan berorientasi pada kinerja, bukan semata-mata tokoh dengan latar belakang politik atau keluarga yang berpengaruh.
Tren ini mengindikasikan fluktuasi selera pemilih terhadap sosok yang memiliki kredibilitas profesional dan integritas tinggi.
Sementara itu, hasil survei yang menempatkan Gibran di posisi kedua menunjukkan bahwa meskipun popularitasnya masih kuat, sebagian masyarakat mulai menilai perlunya figur baru dalam kepemimpinan nasional.
Dengan selisih elektabilitas yang cukup signifikan, peluang Purbaya untuk terus menjadi sorotan dalam wacana politik nasional diprediksi akan bertahan hingga menjelang masa kampanye Pemilu 2029.
Sinyal Politik 2029: Era Tokoh Nonpartisan
Survei ini juga mencerminkan dinamika politik yang semakin terbuka bagi kalangan nonpartisan. Apabila kecenderungan masyarakat ini berlanjut, arah politik tahun 2029 diperkirakan akan menghadirkan kejutan dengan munculnya tokoh-tokoh profesional yang sebelumnya tidak terlibat langsung dalam dunia politik.
Dengan demikian, hasil survei IndexPolitica Indonesia tidak hanya menunjukkan siapa yang unggul sementara, tetapi juga menunjukkan perubahan arah preferensi pemilih terhadap posisi pemimpin masa depan Indonesia, dari politikus tradisional menuju figur profesional yang berfokus pada kinerja dan kredibilitas.