Ini Penyebab Banjir Kepung Jakarta Saat Malam Imlek

Metropolitan

Rabu, 29 Januari 2025 | 12:37 WIB
Ini Penyebab Banjir Kepung Jakarta Saat Malam Imlek
Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, terendam banjir, Selasa (28/1/2025) malam. [Instagram]

Banjir mengepung Jakarta pada malam Imlek atau Tahun Baru China 2576 Kongzili. Lantas apa penyebabnya?

rb-1

BPBD DKI Jakarta mengungkapkan bahwa banjir di sebagian wilayah Jakarta diakibatkan hujan ekstrem dan sangat lebat.

Alhasil membuat drainase atau saluran air tidak mampu menampung air yang masuk.

Baca Juga: Jokowi: Diperkirakan di Satelit NASA Tahun 2050-an Sepertiga Jakarta Bisa Kena Banjir dari Laut

rb-3

"Saluran air yang ada melebihi kapasitas daya tampung sehingga meluap mengakibatkan genangan (banjir)," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan, Rabu (29/1/2025).

Yohan mengatakan, hujan ekstrem melanda Jakarta sejak Selasa (28/1/2025) malam hingga Rabu dini hari. Ini menjadi penyebab banjir kepung Jakarta.

Banjir di Jalan Gotong Royong, Cengkareng, Jakarta Barat. [Instagram]

Berdasarkan data BPBD Jakarta, banjir menggenangi 52 RT dan 22 ruas jalan baik di Jakarta Utara, Selatan, Timur, Barat, dan Jakarta Pusat.

Baca Juga: Korban Pohon Tumbang di Balai Kota DKI Jakarta Bertambah

Data terbaru, wilayah yang masih terendam banjir meliputi Jakarta Barat terdapat 22 RT.

Terdiri atas Kelurahan Cengkareng Barat 2 RT, Kedaung Kali Angke 11 RT, Rawa Buaya 4 RT, Jelambar Baru 2 RT, Kalideres 2 RT, Pegadungan 1 RT, dan Kelurahan Tegal Alur 5 RT.

"Ketinggian air berkisar dari 30 centimeter hingga 100 centimeter," kata Yohan.

Di Jakarta Pusat ada satu RT yang tergenang banjir yakni di Kelurahan Kebon Kosong.

Jakarta Selatan terdapat 4 RT yang berada di Kelurahan Pejaten Timur.

Berikutnya, Jakarta Timur terdapat di 20 RT. Terdiri atas Kelurahan Cakung Timur 1 RT, Rawa Terate 1 RT, Bidara Cina 3 RT, Cawang 14 RT, dan Kelurahan Cililitan 1 RT.

BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan dengan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan.

Personel di lapangan juga diminta memeriksa tali-tali air agar berfungsi dengan baik, melibatkan lurah dan camat masing-masing wilayah.

"Target kami genangan (banjir) bisa surut dengan cepat," pungkas Yohan.

Tag BPBD DKI Jakarta Banjir Jakarta Banjir Kepung Jakarta

Terkini