Innalilahi! Pemilik Warung Makan di Puncak Gunung Lawu, Mbok Yem Meninggal Dunia

Wakiyem (82) atau yang dikenal dengan nama Mbok Yem, wanita yang menjadi legenda Gunung Lawu, dikabarkan meninggal dunia pada hari Rabu (23/4) di kediamannya, Dusun Dagung, Desa Ginggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur.

“BREAKING NEWS! Innalilahi wainnalilahi rojiun Mbok Yem, penjaga warung tertinggi di Pulau Jawa yang berada di dekat puncak Gunung Lawu, meninggal dunia karena pneumonia,” kutip tulisan di akun X Jateng_Twit, Rabu (23/4).

Mbok Yem (X/txtdrkuliner)

Mbok Yem merupakan sosok wanita yang sering bertemu ribuan pendaki Gunung Lawu yang melintasi jalur Cemoro Sewu maupun Cemoro Kandang.

Baca Juga: Benarkah Warung Mbok Yem Gunung Lawu Tutup Selamanya? Ini Jawaban Keluarga!

Wanita kuat ini diketahui telah membuka warung makan pertama yang ada di puncak Gunung Lawu semenjak tahun 1980-an.

Semenjak 1980-an, Mbok Yem selalu setia melayani para pendaki Gunung Lawu. Perlu diketahui bahwa warung makan Mbok Yem berada di ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Mbok Yem (X/Jateng_Twit)

Menjadi satu-satunya warung yang ada di puncak Gunung Lawu, Mbok Yem tidak pernah memberikan harga mahal bagi pada pendaki. Banyak pendaki yang mengatakan bahwa makanan yang di jual Mbok di jual dengan harga yang cukup murah.

Baca Juga: 5 Mitos Gunung Lawu yang Bikin Pendaki Wajib Hati-Hati

Banyak pendaki yang sudah pernah bertemu dengan Mbok Yem di Gunung Lawu menyampaikan ucapan bela sungkawanya di X.

“Innalilahi wa innailahi rojiun, khusnul khatimah mbok yem padahal baru ketemu sekali doanggg,” tulis rara.

“padahal masih terkenang banget gimana nikmatnya makan di puncuk gunung lawu,” tulis kizarukun.

“Turut berduka cita, terakhir makan ke mbok Yem tgl 22 Mei 2022 waktu munggah bareng alm. Abang saya,” tulis Cahyadi.

“Innalilahiwainaillihirojiun, turut beduka cita tuk keluarga mbo yem, aku gak kenal langsung mbok yem tapi cerita para pendaki ttg mbok yem yg baik banget sama para pendaki dan pecelnya yang gak diraguin enaknya,” ujat akuh.