Daerah
Innalillahi, KH Lukmanul Hakim Wafat: Sosok Visioner Penggerak Ekonomi Syariah
 011020255.jpeg)
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Kabar duka menyelimuti umat Islam Indonesia. KH Lukmanul Hakim, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Ekonomi, wafat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, pada Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.
Kabar tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal MUI, Buya Amirsyah Tambunan.
“Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Atas nama Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga beliau husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujarnya dengan suara penuh duka saat dikonfirmasi MUIDigital.
Kiprah Panjang dalam Layanan Umat
KH Lukmanul Hakim (X)
Buya Amirsyah menggambarkan almarhum sebagai sosok yang luar biasa aktif dan berkontribusi besar bagi umat. Selain menjabat Ketua MUI Bidang Ekonomi, beliau juga dipercaya sebagai Ketua Lembaga Wakaf MUI yang gigih memajukan sektor wakaf di Indonesia.
Sebelumnya, pada periode 2010–2020, Kiai Lukman menjabat sebagai Direktur Utama LPPOM MUI. Di bawah kepemimpinannya, lembaga tersebut berkembang pesat menjadi garda terdepan dalam penjaminan produk halal, bahkan diakui secara internasional.
Tinggalkan Jejak Besar bagi Ekonomi Syariah
KH Lukmanul Hakim (MUI)
Kepergian Kiai Lukman menjadi kehilangan besar di tengah persiapan Musyawarah Nasional (Munas) XI MUI yang dijadwalkan berlangsung 20–23 November 2025 di Jakarta. Beliau dipercaya sebagai Ketua Pelaksana acara strategis tersebut.
Kontribusinya di bidang ekonomi syariah telah membuka banyak jalan bagi penguatan ekosistem halal di Indonesia. Pemikiran visionernya mendorong agar ekonomi syariah tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga kekuatan ekonomi riil yang membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan umat.
“MUI benar-benar merasa sangat kehilangan. Semoga amal ibadah dan perjuangan beliau diterima oleh Allah SWT, diampuni dosanya, dan ditempatkan di sisi-Nya yang mulia. Semoga keteladanan beliau menjadi inspirasi dan amal jariyah yang terus mengalir,” tutur Buya Amirsyah.