Israel Tolak Bebaskan Pemimpin Palestina Paling Populer dari Penjara
 121020255.jpg)
Israel dan Hamas tengah dalam proses gencatan senjata yang diinisiasi oleh Amerika Serikat (AS). Salah satu poin dalam perjanjian itu ada pertukaratan tahanan dari keduanya.
Namun, pemimpin Palestina yang paling populer dan berpotensi menjadi tokoh pemersatu — Marwan Barghouti — tidak termasuk dalam daftar tahanan yang akan dibebaskan oleh Israel sebagai imbalan atas sandera yang ditahan Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata baru di Gaza.
Sosok Marwan Barghouti
Baca Juga: Rudal Iran Gempur Tel Aviv dan Haifa, Balas Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir
Pemimpin Palestina Marwan Barghouti. (wikipedia-BDalim)Dikutip The Associated Press, Israel juga menolak membebaskan tahanan terkenal lainnya yang telah lama menjadi tuntutan Hamas, meski belum jelas apakah daftar sekitar 250 tahanan yang dipublikasikan di situs resmi pemerintah Israel pada hari Jumat sudah bersifat final atau belum.
Pejabat senior Hamas, Mousa Abu Marzouk, mengatakan kepada jaringan televisi Al Jazeera bahwa kelompok tersebut bersikeras agar Barghouti dan tokoh-tokoh penting lainnya dibebaskan, dan kini sedang berdiskusi dengan para mediator.
Israel memandang Barghouti sebagai pemimpin teroris. Ia menjalani beberapa hukuman seumur hidup setelah dinyatakan bersalah pada tahun 2004 terkait serangan di Israel yang menewaskan lima orang.
Baca Juga: Ini Wajah Mata-Mata Mossad yang Dieksekusi Iran
Namun beberapa ahli mengatakan Israel sebenarnya takut pada Barghouti karena alasan lain: meskipun ia mendukung perlawanan bersenjata terhadap pendudukan, ia juga merupakan pendukung solusi dua negara.
Barghouti bisa menjadi sosok pemersatu yang kuat bagi rakyat Palestina. Sebagian orang Palestina bahkan menganggapnya sebagai “Nelson Mandela mereka sendiri,” merujuk pada aktivis anti-apartheid Afrika Selatan yang kemudian menjadi presiden kulit hitam pertama di negaranya.
Pertukaran Tahanan
Bendera Israel di atas kota. (copilot)Dengan gencatan senjata dan penarikan pasukan Israel dari Gaza yang mulai berlaku Jumat lalu, Hamas akan membebaskan sekitar 20 sandera Israel yang masih hidup pada hari Senin.
Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan sekitar 250 tahanan Palestina yang menjalani hukuman penjara, serta sekitar 1.700 orang yang ditangkap dari Gaza dalam dua tahun terakhir dan ditahan tanpa dakwaan.
Pembebasan ini memiliki makna mendalam bagi kedua pihak. Israel menganggap para tahanan tersebut sebagai teroris, sebagian di antaranya terlibat dalam serangan bom bunuh diri. Sementara banyak warga Palestina melihat ribuan tahanan itu sebagai tahanan politik atau pejuang kebebasan yang melawan pendudukan militer selama puluhan tahun.