'Jagoan Cikiwul' Akhirnya Minta Maaf, Sempat Marah Diberi THR Rp 20 Ribu
Jawa Barat

Jagoan Cikiwul bernama Suhada akhirnya meminta maaf usai meminta THR kepada pemilik pabrik plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (17/3/2025).
Dia juga sempat menebar ancaman akan menutup jalan depan pabrik jika tidak memberi THR dengan nilai yang diminta.
Takut setelah aksinya viral, Suhada pun buru-buru membuat video ucapan minta maaf dan dimuat di media sosial.
Baca Juga: 7 Amalan Sunnah Lebaran Idul Fitri 2025 yang Diajarkan Rasulullah SAW
"Saya Suhada dengan kejadian yang viral dan membuat warga Cikiwul terganggu, saya minta maaf yang sebesar-besarnya," tutur Suhada dikutip dari @medsoszone, pada Kamis (20/3/2025).
Suhada mengaku dirinya salah hingga mengaku-ngaku jagoan di Cikiwul.
"Saya mengakui salah karena saya mengaku saya seorang jagoan di Cikiwul," katanya.
Baca Juga: Mulai 26 Februari, Tiket KA Lebaran Sudah Dapat Dipesan
Suhada lalu menyampaikan permintaan maaf kepada seorang sekuriti perusahaan yang sempat ia ancam.
"Untuk sekuriti yang saya maki-maki, saya minta maaf juga yang istilahnya takut ada hal yang terjadi," kata Suhada.
Ucapan Suhada selanjutnya berbeda. Dia mengaku proposal yang diajukan kepada pabrik itu bukan meminta THR, melainkan minta bantuan untuk bagi-bagi takjil.
"Yang saya ajukan ke perusahaan memohon bantuan untuk bagi-bagi takjil di jalan. Jadi, tidak ada saya minta THR. Silakan cek saja di proposal," katanya.
Menurut Suhada, tiga proposal yang diajukan kepada pimpinan perusahaan lain justru diterima.
"Saya akui saya arogan, tapi ada sebabnya. Di situ ada empat proposal, yang tiga dinaikkan yang punya saya yang isinya buat takjil enggak dinaikkan sama sekuriti," pungkasnya.
Jagoan Cikiwul Ancam Tutup Akses Jalan Perusahaan
Aksi preman bernama Suhada ancam tutup akses jalan salah satu pabrik plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, viral di media sosial.
Dalam video terlihat Suhada menebar ancaman setelah anak buahnya diberi uang tunjangan hari raya atau THR Lebaran sebesar Rp 20 ribu.
Anak buah Suhada meminta THR ke perusahaan pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Video berdurasi 2 menit 59 detik itu memperlihatkan seorang pria bertubuh gempal sedang marah-marah kepada sekuriti perusahaan.
Tingkah Suhada dengan gaya petantang-petenteng meminta jatah THR menghiasi beranda Instagram @infobekasi.
Suhada, mengenakan rompi hitam dan kaus merah marun, mengancam seorang sekuriti pabrik karena cuma memberi uang Rp 20 ribu.
"Gue enggak mau itu duit lu, gue mau pimpinan lu, sini," ucap Suhada kepada sekuriti, dikutip Kamis (20/3/2025).
Sang sekuriti lalu memohon Suhada agar tidak melakukan aksi premanisme.
"Jangan gitu Pak, hargai saya, saya kerja di sini, Pak," ujar sekuriti.
Suhada menjawab,"Kalau lu kerja di sini, sampaikan, ini amanah lho.”
Kemudian, sekuriti itu mengaku sudah menyampaikan permintaan Suhada.
"Sudah saya sampaikan, amanah, Pak," jawab sekuriti.
Suhada tak ingin sekuriti itu membohongi dirinya. Dia lalu mengancam sekuriti dengan mengaku dirinya jagoan di Cikiwul.
Selain itu, Suhada mengancam jika permintaannya tidak digubris, dia akan menutup akses jalan depan pabrik.
“Kalau lu pengen tahu, gue jagoan yang megang Cikiwul. Massa gue banyak di sini. Kalau gue tutup jalan depan, bisa bergerak?" kata Suhada.
Suhada mengaku dirinya terpaksa ‘turun gunung’ gara-gara anak buahnya gagal bertemu dengan pemilik perusahaan.
Dia pun ternyata gagal bertemu pemilik perusahaan setelah ‘turun gunung’ langsung.
"Gue selama ini enggak pernah turun, yang turun selama ini anak buah gue, sekarang gue turun pengen tahu bukti ternyata begini, enggak menghargai lingkungan. Di sini gue yang megang pabrik-pabrik semua," tegas Suhada.
Suhada lalu memperlihatkan sebuah amplop putih berisi secarik kertas untuk sekuriti.
Dia menunjukkan tulisan dalam isi kertas. Suhada mengaku tak ingin mencari keributan.
"Gue bukannya nyari keributan, gue ngasih gini, baik-baik lho, gue bela negara di sini, gue mati-matian," ungkapnya.
Kapolsek Bantargebang Kompol Sukadi mengaku bahwa polisi sudah mengetahui identitas ormas yang mendatangi pabrik di Cikiwul.
“Dia di situ berempat,” tutur Sukadi kepada wartawan, Kamis (20/3/2025).
Sukadi mengidentifikasi, satu orang berbadan besar bernama Suhada. Dia mengatakan bahwa kabar terakhir Suhada berada di Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
“Setiap tahun sebetulnya (minta THR), tahun kemarin, terus sekarang datang lagi,” beber Sukadi.