Jangan Bobol, Ini 5 Cara Mudah Melindungi Data Anda di Era AI
Teknologi

Data kamu apa pun itu tentu sangat berharga. Bukan hanya untuk kamu, data-data itu juga ternyata penting dan jadi incaran pengiklan, penjahat, dan perusahaan atau aplikator.
Itu sebabnya kamu harus memantau ke mana data kamu masuk dan apa yang dilakukan perusahaan terhadapnya. Cara terbaik untuk menghentikan perusahaan menyalin data kamu adalah dengan membatasi akses ke perangkat kamu.
Jangan banyak mengunduh aplikasi invasif dan menolak permintaan data lainnya. Berikut beberapa saran untuk menjaga perangkat atau gadget kamu dan mencegah pengumpulan data pribadi untuk kepentingan pihak lain, seperti dikutip pcmag.com:
Baca Juga: DeepSeek Diterpa Isu Lemahnya Keamanan Data, Kini Ramai-ramai Ditinggalkan
1. Baca kebijakan dan laporan privasi
Kamu dapat mengetahui jenis data apa yang diambil aplikasi dari ponsel atau situs web dari browser dengan menjelajahi kebijakan privasi perusahaan. Gulir ke bawah bagian Pengumpulan Data pada dokumen dan catat jenis data apa yang dikumpulkan aplikasi atau layanan dan bagaimana perusahaan menyimpan dan menggunakan informasi tersebut.
Kamu juga dapat memeriksa laporan privasi aplikasi di toko aplikasi Android dan iOS. Awasi juga kotak masuk kamu. Perusahaan mengirim email kepada pelanggan tentang perubahan kebijakan dan keamanan.
Baca Juga: Bukan Sekadar Virus atau Malware, Ini Risiko Paling Mengerikan Jika Mengakses LK21 dan IndoXXI
2. Selalu memeriksa pengumpulan data
Banyak perusahaan yang memasukkan alat AI generatif ke dalam layanan mereka. Dalam beberapa kasus, seperti LinkedIn, perusahaan tersebut melatih model AI mereka pada data pelanggan.
Jika kamu tidak ingin LinkedIn menghapus postingan kamu di masa mendatang untuk pelatihan AI, kunjungi menu Pengaturan dan pilih Privasi Data > Data untuk Peningkatan AI Generatif.
Pertimbangkan juga untuk menggunakan daya tarik kamu sebagai pelanggan untuk menolak kebijakan pengumpulan dan penggunaan data perusahaan yang tidak sejalan dengan keinginan dan kebutuhan. Misalnya, saya menerima pemberitahuan dari Optery, yang ironisnya merupakan layanan penghapusan data pribadi, bahwa informasi pelanggan akan dikirim ke OpenAI untuk menghasilkan laporan penghapusan.
Dalam pemberitahuan awal, orang-orang yang menggunakan Optery diberitahu bahwa mereka dapat memilih untuk tidak ikut serta dalam pemrosesan data AI generatif. Setelah menerima masukan dari pelanggan, Optery dengan cepat mengubah kebijakannya. Kini, pengguna Optery dapat ikut serta atau setuju jika mereka menginginkan ringkasan laporan penghapusan data yang dihasilkan AI.
3. Mengelabui data kamu sendiri
Jangan berikan informasi asli kamu saat mengisi formulir web. Tentu tidak disarankan kamu melakukan ini saat berkomunikasi dengan lembaga pemerintah atau bank, tapi misalnya silakan saja berbohong kepada situs memasak yang menginginkan tanggal lahir, nama lengkap, nomor telepon, dan alamat fisik dengan imbalan 'resep sambal'.
Jika kamu tidak tahu mengapa aplikasi atau situs web memerlukan informasi yang mereka peroleh dari kamu, memberikan data yang sebenarnya bukanlah ide yang baik. Dalam banyak kasus, sebagian besar informasi yang diminta di formulir web perusahaan tidak diperlukan, sehingga kamu dapat mengabaikan detail penting tentang diri.
Kamu juga dapat memilih untuk tidak menerima cookie di banyak situs web dan menolak permintaan data aplikasi tanpa merugikan pengalaman pengguna dengan cara apa pun.
4. Aktifkan MFA
Kamu dapat mulai melindungi data secara lebih efektif dengan mengaktifkan pengaturan autentikasi multifaktor (MFA) untuk semua aplikasi dan situs web yang kamu kunjungi secara rutin.
Ada banyak aplikasi autentikator yang dapat kamu gunakan dengan perangkat seluler. Memasukkan kode sandi adalah langkah ekstra dalam proses masuk (log in), namun anggaplah ini sebagai penghalang lain untuk melindungi data berharga kamu, yang dirancang untuk mencegah orang jahat masuk ke akun kamu.
5. Gunakan pengelola kata sandi
Demikian pula, kamu harus mempertimbangkan untuk menggunakan pengelola kata sandi di perangkat kamu atau aplikasi pengelolaan kata sandi untuk melacak kunci sandi dan kata sandi akun online.
Pengelola kata sandi yang baik dapat menyederhanakan proses login dengan mengisi kata sandi. Beberapa, seperti Enpass, bahkan memungkinkan kamu memilih di mana kamu menyimpan data. Mengontrol bagaimana dan di mana data disimpan di cloud yang aman atau secara lokal di komputer akan mencegah kamu menjadi korban kerentanan aplikator.