Jangan Dibiarkan dan Terulang, Begini Cara Tepat Menghadapi KDRT
Lifestyle

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bisa dialami siapa saja. Bahkan bukan hanya terjadi kepada perempuan, KDRT juga bisa menimpa laki-laki, istri atau suami.
KDRT dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti kekerasan fisik atau nonfisik seperti verbal.
Banyak kasus KDRT menimpa korban dalam waktu lama. Hal itu bisa terjadi karena korban cenderung sulit keluar dari kekerasan fisik maupun verbal yang diterima. Bahkan untuk melapor.
Baca Juga: Mengejutkan! Adelia Septa Ungkap Jadi Korban KDRT Suami Bertahun-tahun
KDRT berdampak fatal hingga terganggunya kesehatan mental korban, atau adanya risiko luka secara fisik.
Seperti dikutip Halodoc, berikut cara menghadapi KDRT:
1. Tidak menyalahkan diri sendiri
Baca Juga: Kasus KDRT Pasutri di Depok Pernah Dilakukan RJ pada 2016
Kebanyakan korban KDRT kerap menyalahkan dirinya sendiri atas kekerasan yang dialaminya oleh pasangan. Hal itu tidak dibenarkan karena tidak ada kekerasan yang dibenarkan apa pun alasannya.
Penting menanamkan pada pikiran bahwa kamu tidak pantas mendapat kekerasan baik fisik ataupun nonfisik.
2. Bersikap tegas
Bersikap tegas terhadap pasangan bukan berarti kamu yang melakukan kekerasan. Jika KDRT terjadi, penting menyikapi tindak kekerasan ini dengan tegas supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.
Jangan pernah memaklumi kekerasan yang terjadi dengan membiarkannya. Jangan diam atau tidak melakukan apa-apa.
3. Siapkan bukti
Hal selanjutnya ketika tindak kekerasan tetap terjadi ketika kamu sudah berupaya menghentikannya. Siapkan bukti tentang kekerasan yang terjadi terhadap diri kamu.
Bukti sangat penting jika situasi semakin parah. Kamu dapat membuktikan bahwa pasanganmu benar-benar melakukan tindak kekerasan. Termasuk jika harus berhadapan dengan hukum.
4. Mencari bantuan atau pertolongan
Penting untuk mencari bantuan orang terdekat ketika kamu sudah tidak bisa menangani tindak kekerasan yang terjadi. Bisa juga bantuan ahli seperti psikolog atau konselor pernikahan.
Kamu bisa mengunjungi psikolog untuk menceritakan masalah yang terjadi. Atau jika pasangan kamu ingin berubah, kamu bisa datang berdua untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.