Jokowi dan Abu Bakar Ba’asyir Gelar Pertemuan Tertutup

Politik

Senin, 29 September 2025 | 17:08 WIB
Jokowi dan Abu Bakar Ba’asyir Gelar Pertemuan Tertutup
Abu Bakar Baasyir saat dibebaskan tahun 2019 (Instagram)

Abu Bakar Ba’asyir menjelaskan motivasinya bertemu dengan mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di kawasan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, pada Senin (29/9/2025).

rb-1

Pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu dilakukan secara tertutup. Ba’asyir hadir dengan pakaian serba putih, sementara Jokowi mengenakan batik dan kopiah.

Baca Juga: Kader PSI Anggap Jokowi Sebagai Nabi, Ayah Gibran Respons Begini

rb-3

Setelah pertemuan selesai, Ba’asyir menegaskan bahwa kehadirannya semata karena merasa memiliki tanggung jawab moral dan agama.

“Saya hanya menasihati. Dalam Islam itu wajib menasihati rakyat, pemimpin, bahkan orang kafir pun harus dinasihati,” katanya.

Jokowi Figur Yang Punya Pengaruh Besar

Baca Juga: Politikus PDIP Sebut Ijazah Jokowi Buatan Pasar Pramuka

Abu Bakar Baasyir (Instagram @fakhru_ans_official)Abu Bakar Baasyir (Instagram @fakhru_ans_official)

Ia menyebut Jokowi sebagai figur yang memiliki pengaruh besar di negeri ini, sehingga dianggap penting untuk diarahkan.

“Pak Jokowi ini orang kuat. Mudah-mudahan bisa jadi pembela Islam yang kuat,” ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Ba’asyir menyampaikan agar Jokowi kembali mengamalkan hukum Islam secara sungguh-sungguh, sejalan dengan perjuangannya menuntut penerapan sistem syariat dalam kehidupan bernegara.

Ia mengaku pernah menyampaikan pesan serupa kepada Presiden Prabowo Subianto melalui surat.

Namun, ia menegaskan bahwa nasihat itu bukan dalam konteks kepentingan politik—melainkan keyakinan bahwa seorang ulama berkewajiban untuk mengingatkan siapa pun, tanpa memandang status dan latar belakang.

“Menasihati rakyat, menasihati orang kafir, menasihati pemimpin—itu kewajiban agama. Soal diterima atau tidak, Allah yang menentukan,” tambahnya.

Diketahui, Ba’asyir bebas murni pada Januari 2021 usai menjalani hukuman 15 tahun penjara atas keterlibatannya dalam kasus terorisme.

Berikut timeline perjalanan hidup Abu Bakar Ba’asyir:

Riwayat hidup Ba’asyir panjang dan sarat kontroversi. Berikut garis besar perjalanan hidupnya:

Abu Bakar Ba'asyir (Instagram @fakhru_ans_official)Abu Bakar Ba'asyir (Instagram @fakhru_ans_official)

1938 – Lahir di Jombang

Abu Bakar Ba’asyir lahir pada 17 Agustus 1938 dari keluarga berlatar pendidikan agama.

1970-an – Mendirikan Ponpes Al-Mukmin Ngruki

Bersama Abdullah Sungkar, ia membangun Pondok Pesantren Al-Mukmin di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pesantren ini kemudian dikenal luas karena dikaitkan dengan ajaran Islam garis keras.

1980–1990 – Pelarian ke Malaysia

Setelah dituduh mendirikan organisasi terlarang dan menolak asas tunggal Pancasila, ia ditetapkan sebagai buronan dan melarikan diri ke Malaysia. Di sana ia aktif membina jaringan dakwah dan disebut terhubung dengan Jemaah Islamiyah (JI).

1999 – Kembali ke Indonesia

Pasca reformasi, ia kembali ke Tanah Air dan aktivitasnya semakin diperhatikan aparat.

2002 – Bom Bali I

Setelah peristiwa Bom Bali I, namanya dikaitkan sebagai tokoh ideologis JI. Meski sempat ditahan, ia membantah keterlibatan langsung.

2005–2010 – Tuduhan Baru

Ia beberapa kali diperiksa dan dikaitkan dengan berbagai jaringan teror, dari pelatihan militer di Aceh hingga upaya pendanaan.

2011 – Divonis 15 Tahun Penjara

Pengadilan memvonisnya karena terbukti merestui dan mendanai pelatihan militer kelompok teror di Aceh.

2021 – Bebas Murni

Pada 8 Januari 2021, Abu Bakar Ba’asyir dibebaskan dari Lapas Gunung Sindur setelah menjalani hukuman. Sejak itu, ia kembali tinggal di wilayah Jawa Tengah.

2025 – Bertemu Jokowi

Pertemuannya dengan Jokowi di Solo menjadi sorotan baru, mengingat jejak panjangnya dalam sejarah politik dan keamanan Indonesia.

Tag jokowi joko widodo abu bakar ba'asyir

Terkait

Terkini