Kaleidoskop 2023: Jakarta Masih Dikepung Polusi

Metropolitan

Rabu, 20 Desember 2023 | 00:00 WIB
Kaleidoskop 2023: Jakarta Masih Dikepung Polusi

FTNews, Jakarta - Polusi udara di DKI Jakarta sepanjang 2023 memprihatinkan. Jakarta pernah menempati peringkat pertama kota dengan polusi udara terburuk di dunia. Menganggapi hal itu, pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai solusi pencemaran udara.

rb-1

Index particulate matter (PM) 2,5 udara di Jakarta pernah menyentuh angka 163 atau tidak sehat. Angka ini berdasarkan pengamatan situs IQAir–perusahaan teknologi asal Swiss. Adapun Index PM2,5 berkisar 101-199 masuk dalam kategori tidak sehat.

Ketika isu polusi udara di Jakarta memburuk sekitar Agustus lalu, terjadi perbedaan pendapat antarlembaga. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menduga polusi udara disebabkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). 

Baca Juga: Kasus Pelecehan Rektor Nonaktif UP Terhadap Karyawan Naik ke Penyidikan

rb-3

Sementara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) sebut penyebabnya adalah emisi kendaraan bermotor. Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengatakan sumber pencemaran udara di Jakarta ialah kendaraan bermotor.

"Jadi dikonfirmasi kembali bahwa angka-angka yang dilihat sebagai sumber pencemaran atau pun penurunan kualitas udara Jabodetabek yaitu 44% kendaraan, 34% PLTU, dan sisanya adalah lain-lain, termasuk dari rumah tangga, pembakaran dan lain-lain," kata Siti kala itu. 

Aktivis Walhi Jakarta Muhammad Aminullah menyebut, polusi udara akan tetap ada selama pemerintah tidak menjangkau akar masalahnya.

Baca Juga: Dua Teroris di Jogja Ditangkap, Satu Pelaku Ingin Serang Kantor Polisi

Sektor transportasi umum dan industri sebagai akar masalah belum pemerintah tangani dengan tepat. "Polusi udara akan tetap ada selama penyelesaiannya tidak mengakar pada sumber masalah," ujar Anca sapaan akrabnya, kepada FTNews, Rabu (20/11).

Akar Masalah

Anca menjelaskan, bila orientasi pemerintah menyelesaikan polusi udara bersifat personal, seperti kemudahan memiliki kendaraan pribadi, masalah ini akan terus belanjut pada tahun-tahun mendatang.

"Masalahnya ada pada kecenderungan pemerintah yang lebih mendukung kendaraan pribadi ketimbang angkutan umum, pejalan kaki, pesepeda. Akses kepada angkutan umum di beberapa wilayah masih sulit diakses," katanya.

Di sisi lain, kepemilikan kendaraan pribadi juga terus dipermudah. Anca menjelaskan, masyarakat dengan mudah memiliki kendaraan bermotor dengan uang muka murah. Selain itu, jalan tol juga terus ditambah. Ia mendorong pemerintah untuk menyelesaikan sektor transportasi sebagai akar masalah polusi udara di Jakarta.

"Perbaiki sarana dan sistem angkutan umum dan penunjangnya, sehingga masyarakat merasa angkutan umum lebih baik dari angkutan pribadi," jelasnya.

Selain itu pada sektor industri, pemerintah jor-joran memberikan izin terkait pengelolaan lingkungan. Tahun 2022 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerbitkan izin lingkungan sebanyak 1.942 kali.

"Akar masalahnya ada pada daya dukung dan daya tampung yang sudah terlampaui dengan tanda-tanda adanya pencemaran," ungkapnya.

Padahal daya monitoring pemerintah cenderung lemah daripada jumlah izin lingkungan yang mereka keluarkan. "Harusnya ada pengetatan pengeluaran izin lingkungan dan peningkatan kemampuan monitoring pemerintah," ucapnya.

Solusi atasi Polusi 

Saat kualitas udara memburuk, pemerintah pun berjibaku menemukan cara dan formula jitu mengatasi polusi. Salah satunya, water mist generator. Alat ini bekerja dengan menyemprotkan air melalui nozzle atau semprotan khusus.

Selanjutnya, kabut halus tersebut akan membasahi rooftop dan area sekitarnya seperti air hujan. Kemudian, kabut air tersebut akan menyerap partikel-partikel yang menyebabkan polusi udara di Jakarta.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat itu menyebut akan tetap melanjutkan pemasangan water mist pada gedung pemerintah dan swasta.

"Ya tetap saja (pasang water mist), tidak ada perubahan penanganan polusi, tahun depan kan masih ada berulang musim panas," kata Heru baru-baru ini.

Jumlah water wist yang sudah terpasang hingga 17 November 2023, kata Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara (Satgas PPU) Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati, telah mencapai 177 unit di 43 gedung gedung pemerintah maupun swasta.

Sementara itu, Anca menganggap penggunaan water mist tidak menyentuh akar masalah. "Sifatnya hanya akan sementara. Kalau diibaratkan keran bocor, water mist hanya mengelap lantai saja, tapi tidak menutup kebocoran di keran," ujar Anca.

kendaraan listrik, polusi udarakendaraan listrik, polusi udara Ilustrasi, pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk mengatasi polusi udara di Jakarta. (Foto: Antara)

Gencarkan Kendaraan Listrik

Pemerintah juga mendorong opsi penggunaan kendaraan listrik untuk mengatasi polusi udara di Jakarta. Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, China menjadi negara terbaik atasi polusi udara. China berhasil menurunkan 40 persen pencemaran udara dalam kurun waktu tujuh tahun.

“Contoh paling bagus di dunia itu China. Semua negara berusaha menurunkan ini, ada yang 20 tahun, 25 tahun, China berhasil menurunkan dalam 6 sampai 7 tahun,” kata Budi Gunadi Sadikin.

Anca menyebut, penggunaan kendaraan listrik juga bukan solusi. Penggunaan kendaraan listrik sebagai solusi ia sebut sebagai ekofasisme. ketika mempercayai bahwa satu-satunya solusi untuk mengatasi krisis lingkungan adalah dengan mengorbankan kelompok lain.

"Dalam konteks kendaraan listrik, tambang-tambang nikel untuk kebutuhan kendaraan listrik sudah merusak beberapa wilayah di timur Indonesia," tandasnya.

Ilustrasi anak terdampak polusi. Foto: Freepik

Kasus ISPA

Polusi juga memberi dampak buruk ke kesehatan masyarakat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, terdapat 638.291 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Ibu Kota Jakarta periode Januari hingga Juni 2023.

ISPA yang masyarakat alami yakni batuk, pilek, ISPA/pneumonia. Kasus ISPA tertinggi tercatat pada Maret 119.734 kasus. Kuat dugaan kasus ISPA karena buruknya kualitas udara di Jakarta.

Pernah suatu hari angka polutan di Jakarta PM2,5 nilai konsentrasinya di atas 163 µg/m³ (mikrogram per kubik). Angka tersebut 32,6 kali lipat di atas batas Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Standar kualitas udara ideal WHO bobot konsentrasi PM2,5 antara 0-5 mikrogram per meter kubik.

Tag Nasional Kendaraan Listrik Polusi Udara Pencemaran udara Water Mist Metropolitan

Terkini