Kapal Perang Terbalik, Kim Jong Un Akan Hukum Mati Pejabat Militer?

Politik

Senin, 26 Mei 2025 | 11:50 WIB
Kapal Perang Terbalik, Kim Jong Un Akan Hukum Mati Pejabat Militer?
Kim Jong Un mengunjungi Grup Penerbang Pengawal Sayap Udara 1 Tentara Rakyat Korea dan memandu latihan militer. (KCNA)

Kim Jong Un dikabarkan marah besar setelah kapal perang terbaru milik Korea Utara seberat 5.000 ton mengalami insiden memalukan.

rb-1

Kapal perang perusak itu terbalik saat diluncurkan. Peristiwa tersebut terjadi di galangan kapal kota pelabuhan Chongjin, Korea Utara bagian timur.

Menurut laporan media pemerintah, Kim Jong Un menyaksikan langsung kecelakaan itu saat menghadiri seremoni peluncuran.

Baca Juga: Korut Punya Pangkalan Rudal Nuklir Rahasia Ancaman bagi AS, di Mana Perkiraan Lokasinya?

rb-3

Ia mengecam insiden tersebut sebagai "tindakan kriminal" akibat "kecerobohan total", dan melampiaskan kemarahan pada pejabat militer serta ilmuwan yang terlibat dalam proyek tersebut.

Kapal Kehilangan Keseimbangan

Baca Juga: Setelah Bertemu Putin, Kim Jong Un Bersihkan Semua Jejak sebagai Langkah Keamanan

Kapal perang perusak milik Korea Utara terbalik saat diluncurkan (X @CollinRugg)

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) menyebutkan bahwa kapal kehilangan keseimbangan karena dudukan pengangkut bagian buritan terlepas lebih dahulu, menyebabkan bagian bawah kapal tertusuk.

Gambar satelit terbaru menunjukkan kapal itu kini dalam kondisi miring dan sebagian ditutupi terpal biru untuk menyamarkan kerusakan.

Kim Jong Un dilaporkan hadir di acara peluncuran kapal perang pertama di Nampo pada bulan lalu.

Namun, untuk peluncuran kedua ini, tidak ada dokumentasi resmi yang dirilis — diduga karena peluncuran tidak berjalan mulus.

Sumber intelijen Korea Selatan yang bekerja sama dengan badan-badan AS memperkirakan kegagalan itu terjadi akibat metode peluncuran menyamping yang membuat kapal oleng saat menyentuh air.

Hukuman Berat Mengintai

Kim Jong Un mengunjungi Grup Penerbang Pengawal Sayap Udara 1 Tentara Rakyat Korea dan memandu latihan militer. (KCNA)

KCNA mengutip pernyataan Kim bahwa kecelakaan ini adalah akibat dari "ketidakbertanggungjawaban, empirisme tidak ilmiah, dan kecerobohan."

Ia pun menegaskan bahwa para pelaku akan “ditindak tegas.” Beberapa pengamat politik menilai, hukuman berat — termasuk hukuman mati — bisa dijatuhkan kepada mereka yang dianggap bertanggung jawab.

Salah satu pejabat yang kini disorot adalah Hong Kil Ho, manajer galangan kapal di Chongjin, yang dilaporkan telah dipanggil untuk menjalani penyelidikan resmi.

Korea Utara Klaim Kerusakan Tidak Parah

Kim Jong Un mengunjungi Makam Pahlawan Nasional di Sinmi-ri pada peringatan tiga tahun wafatnya Hyon Chol Hae. (KCNA)

Meski insiden ini menjadi sorotan internasional, otoritas Korea Utara mencoba meredam kekhawatiran.

KCNA menyatakan hasil pemeriksaan internal menunjukkan tidak ada lubang di dasar kapal. Namun, lambung kanan mengalami goresan, dan sejumlah air laut masuk melalui saluran penyelamat di bagian buritan.

Proses pemulihan kapal diperkirakan akan memakan waktu sekitar 10 hari, dimulai dengan menguras air dari ruang yang terendam agar kapal bisa kembali stabil dalam dua hingga tiga hari.

Dikaitkan dengan Bantuan Rusia?

Kapal perusak ini diyakini memiliki spesifikasi serupa dengan kapal kelas Choe Hyon seberat 5.000 ton yang diluncurkan sebelumnya. Korea Utara mengklaim kapal tersebut dilengkapi dengan "senjata paling kuat" milik mereka.

Militer Korea Selatan bahkan mencurigai adanya dukungan teknologi dari Rusia dalam pembangunan kapal ini, yang berkaitan dengan kedekatan Pyongyang dan Moskow dalam konflik Ukraina.

Sumber: Asianetnews.com

Tag kim jong un korea utara kcna

Terkini