Kebijakan Pangan Murah Dihentikan, Begini Tanggapan Dasa Wisma Jaktim
Daerah

Forumterkininews.id, Jakarta - Dihentikannya program pangan murah mendapat beragam tanggapan dari masyarkat. Terutama kelompok masyarakat yang selama ini termasuk sebagai penerima manfaat.
Latissa Siti Alsyadilla, Anggota Dasa Wisma RW 1 Balekambang, Jakarta Timur menyayangkan adanya penghapusan program pangan murah yang dilakukan oleh PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Pasalnya program ini dinilai sangat membantu warga yang memiliki pendapatan ekonomi rendah di wilayahnya.
"Agak menyayangkan ya program pangan murah dihapus, karena kan memang ada beberapa keluarga yang kurang mampu yang memiliki anak lebih dari 3," ucap Latissa.
Baca Juga: Dugaan Malpraktik, Dirut-Dokter RS Kartika Husada Bakal Diperiksa
Sementara itu menurut Latissa dengan adanya program pangan tersebut sangat terbantu karena masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan setengah harga dari yang mereka beli.
"(Program pangan murah) Bagus sih karena mambantu masyarakat Jakarta yang kurang mampu. Kalo ada program ini kan lumayan banget biasanya belanja bisa Rp300 ribu, terus dengan ada program ini bisa jadi setengah harga bahkan kurang dari itu," ujar Latissa.
Kemudian ia berharap agar program pangan murah tersebut tetap diadakan dan semua warga yang kurang mampu bisa mendapatkan program tersebut.
Baca Juga: Mengubah Wajah Apartemen Kalibata City yang Identik dengan Esek-esek
"Saya sih berharap semoga program pangan murah diadain lagi dan semoga warga yang kurang mampu dapet semua," turup Latissa.
Untuk diketahui, program pangan murah di DKI Jakarta bentukan Anies Rasyid Baswedan dihapus oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Padahal ada kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program ini.
Mereka diantaranya siswa penerima kartu KJP Plus. PJLP (PHL, PPSU dll) dengan penghasilan maksimal 1,15 x UMP dan terdaftar. Kemudian Penghuni Rusun, Lansia yang tidak mampu dan terdaftar. Penyandang disabilitas yang tidak mampu dan terdaftar wajib. Kader PKK yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya dan terdaftar. Terakhir Guru Non-PNS dan Tenaga Kependidikan Non-PNS (KKI) berpenghasilan 1,1 UMP.
Dihentikannya program ini diketahui setelah salah satu gerai penjual pangan murah menempelkan pengumuman bahwa program pangan murah belum ada lagi sampai waktu yang tidak ditentukan. Pengumunan ini terlihat di Pasar Perumnas Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Petugas gerai yang enggan menyebutkan namanya mengatakan sejak tahun baru belum ada kebijakan pangan murah. Biasanya pangan murah sudah disalurkan ke gerai-gerai pada tanggal 5 setiap bulannya. Namun saat ini hingga tanggal 20 belum ada kejelasan mengenai hal tersebut.
“Saya tidak tahu kapan lagi ada pangan murah, karena kita hanya disuruh buat pengumuman seperti itu,†ujar pria tersebut.
Berikut pangan murah yang sebelumnya bisa diakses sebagian masyarakat 1. Satu kilogram daging sapi Rp35.000 2. Satu kilogram daging ayam Rp8.000 3. Satu tray telur ayam Rp10.000 4. Beras premium Rp30.000 5. Satu kilogram ikan kembung Rp13.000 6. Satu karton susu UHT Rp30.000 (Khusus untuk Pemegang Kartu Jakarta Pintar)