Kebutuhan Perumahan di IKN Pasti Bertumbuh

Forumterkinews.id, Jakarta - Kebutuhan hunian di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diperkirakan akan tumbuh. Perkiraan ini seiring dengan rencana pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN. Ini diungkapkan Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL).

Head of Advisory JLL Indonesia Vivin Harsanto mengatakan, dari prospek hunian di ibu kota baru, sebetulnya JLL melihat dari sisi captive market.

"Kalau rencana perpindahan ASN berjalan, tentunya kebutuhan akan hunian juga tumbuh," kata Vivin, Rabu (1/2).

Baca Juga: Hari ini, Ribuan Personel Gabungan Amankan Unjuk Rasa Nakes Honorer

Menurut dia, kemungkinan hal inilah yang sudah dilihat oleh para investor yang sudah masuk ke IKN Nusantara.

"Ke depan kalau memang rencana pemindahannya itu berjalan lancar, kemungkinan selanjutnya juga akan tetap ada kebutuhan karena itu hunian merupakan kebutuhan primer. Sehingga, tetap ada kebutuhan terhadap perumahan atau hunian," ujar Vivin.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan tiga perusahaan siap membangun hunian ASN melalui skema KPBU.

Baca Juga: ASN Batal Ngantor di IKN Januari 2025, Menpan RB Ungkap Alasannya

Ketiga perusahaan itu adalah Konsorsium CCFG China dan PT Risjadson Brunsfield Nusantara sebesar Rp30,8 triliun. Kemudian Korea Land and Housing Corporation sebesar Rp8,65 triliun, dan PT Summarecon Agung Tbk sebesar Rp1,67 triliun.

Ketua Satuan Tugas (satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, ketiga perusahaan tersebut telah mendapatkan notice to proceed. Kemungkinan dari tahap notice to proceed hingga seterusnya diharapkan paling cepat sekitar Juni 2023. Tujuannya agar pembangunan apartemen tersebut bisa dimulai.

Danis juga mengatakan, perumahan dinas bagi ASN di IKN Nusantara akan dibangun dalam bentuk apartemen dengan luas minimal 98 meter persegi. Kawasan ini untuk jabatan fungsional ASN.