Kenali Risiko Olahraga Ketika Musim Panas
Kesehatan

FTNews - Olahraga sangat penting bagi kesehatan tubuh. Meski demikian, pemilihan waktu dan tempat dalam berolahraga perlu diperhatikan. Pasalnya, banyak orang berpikir beraktivitas fisik pada musim panas di luar ruangan dapat membakar kalori lebih banyak.
Namun hal ini tidak sepenuhnya benar. Nyatanya, olahraga siang hari di luar ruangan justru tidak efektif dan memiliki risiko kesehatan yang harus diwaspadai.
Penelitian yang dilakukan University of Nebraska di Omaha, Amerika Serikat, mengungkapkan efek buruknya.
Baca Juga: BPOM: 23 Obat Sirop Pasien Gagal Ginjal Aman, Ini Daftarnya
Hasil penelitian menunjukkan olahraga ketika musim panas di luar ruangan dapat dapat mempengaruhi kinerja sel otot, terutama di bagian mitokondria.
Mitokondria adalah bagian sel yang berperan besar dalam pembentukan energi dan pernapasan makhluk hidup. Saat mitokondria pada otot tidak berfungsi secara optimal, efeknya akan meningkatkan penuaan, diabetes, obesitas, dan risiko kesehatan lain.
Studi ini juga mencoba memahami perbedaan suhu panas, dingin, dan sejuk dalam performa olahraga.
Baca Juga: Ahli Uji Coba Transplantasi Jantung dan Ginjal Babi ke Tubuh Manusia
Tim peneliti mengamati jaringan otot paha sampel ketika sebelum, sedang, setelah 3–4 jam setelah peserta bersepeda selama satu jam. Eksperimen ini dilakukan di dalam ruangan dengan suhu 20 hingga 33 derajat Celsius.
Hasilnya, para peserta mendapatkan manfaat maksimal olahraga ketika suhu dingin daripada suhu panas. Ini membuktikan bahwa musim panas tidak disarankan untuk berolahraga di luar ruangan.
Kepala penelitian, Dustin Slivka, PhD mengatakan berolahraga ketika panas tidak mendukung perkembangan mitokondria. Meski demikian, perlu ada penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hasil ini berlangsung dalam jangka panjang.
Dustin Slivka, PhD selaku kepala penelitian juga mengungkapkan bahwa berolahraga pada musim panas di luar ruangan tidak direkomendasikan. Namun, penelitian lebih lanjur diperlukan untuk mengetahui apakah ini berlangsung dalam jangka panjang.
musim panas Ilustrasi efek olahraga di luar ruangan saat musim panas. Foto: Vice
Risiko Kelelahan Ekstem Berolahraga Pada Musim Panas
Gejala yang mungkin terjadi ketika berolahraga saat musim panas adalah heat exhaustion. Kondisi ini terjadi ketika suhu tubuh naik hingga 40 derajat atau lebih dalam kurun waktu 10-15 menit. Berikut ini tanda-tanda heat stroke, mengutip Academy of Nutrition and Dietetics:
- Kulit panas dan kering tanpa keringat.
- Kulit memerah seperti terbakar.
- Detak jantung tidak terkontrol.
- Napas menjadi lebih cepat.
- Perubahan perilaku, seperti kebingungan, gelisah, atau mudah marah.
- Sakit kepala yang terasa menusuk.
- Hilangnya kesadaran.
- Kejang-kejang.