Kendalikan Harga, Satgas Pangan Polri Turun ke Sejumlah Pasar di Jadetabek
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri melakukan pemantauan langsung ke sejumlah pasar di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek). Ini untuk memastikan ketersediaan serta melihat stabilitas harga pangan.
Satgas Pangan menurunkan empat tim untuk melakukan langkah-langkah proaktif sesuai ketentuan hukum melalui pengecekan terhadap ketersediaan beras Bulog dan minyak goreng dengan merek Minyakita di pasar Jembatan Lima (Jakarta Barat), pasar Kebon Bawang, pasar Muara Angke dan pasar Pluit di Jakarta Utara, pasar Kartini dan pasar Tradisional Galaxy di Bekasi, pasar Benhil, pasar Tanah Abang Bukit dan pasar Gondangdia di Jakarta Pusat.
Kemudian pasar Kemiri Muka, pasar Depok Jaya, Pasar Gandul Modern di Depok, pasar Cibubur, pasar Palmeriam dan pasar Ciracas di Jakarta Timur, pasar Blok A, pasar Mayestik dan pasar Santa di Jakarta Selatan, serta pasar Ciputat, pasar Segar Graha, dan pasar Poris Indah Tangerang.
Baca Juga: Sejauh Apa Transisi Energi di Indonesia?
Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan menyatakan pemantauan tim di lapangan dilakukan guna memastikan Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras Bulog di pengecer di kisaran Rp 9450/kg dan HET Minyakita di pengecer Rp 14000/liter.
“Tim di lapangan melakukan monitoring dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif,†kata Brigjen Whisnu Hermawan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (11/02/2023).
Selain itu, tim Satgas Pangan di lapangan juga akan mengambil tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku jika ditemukan penyimpangan yang mengganggu ketersediaan pangan.
Baca Juga: Naas, Pria Paruh Baya Tewas Dibunuh Dalam Mobilnya di Depok
Dari hasil pemantauan di lapangan, Satgas pangan menemukan indikasi penyimpangan harga beras dari yang sudah ditetapkan pemerintah Rp 8300/kg untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB dan Sulawesi.
“Tim juga menemukan adanya pengoplosan beras Bulog dengan beras lokal dan dijual diatas harga eceran tertinggi (HET) yang dilakukan oleh pengecer,†ungkap Brigjen Whisnu.
Selain itu, Whisnu yang juga menjabat sebagai Dirtipideksus Bareskrim mengatakan adanya temuan tim di lapangan, dimana agen beras kesulitan untuk mendapatkan beras dari distributor.
“Beras bulog juga masih belum tersebar di seluruh wilayah Jabodetabek,†jelasnya.
Selain temuan penyimpangan beras Bulog, Satgas Pangan juga menemukan penyimpangan dalam penjualan Minyakita.
“Minyakita sudah 1 bulan terakhir sulit didapatkan di pasar tradisional wilayah Jabodetabek dan pedagang juga menjual Minyakita di atas harga eceran tertinggi (HET) pada kisaran Rp 15 ribu s/d Rp17 ribu per-liter,†pungkas Whisnu