Ketamin Banyak Dikonsumsi Gen Z dan Alpha, Bisa Bikin Halusinasi

Metropolitan

Rabu, 11 Desember 2024 | 19:30 WIB
Ketamin Banyak Dikonsumsi Gen Z dan Alpha, Bisa Bikin Halusinasi
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar. (Foto: Ist)

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar mengatakan penyalahgunaan ketamin banyak dilakukan oleh anak usia sekolah, khususnya generasi Z dan Alpha.

rb-1

Padahal, ketamin seharusnya tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Pasalnya, obat ini bisa menyebabkan halusinasi dan memiliki efek psikotropika.

“Jadi intinya, (ketamin) banyak digunakan oleh anak-anak sekolah, generasi Z dan generasi Alpha,” ucap Taruna Ikrar, Selasa (10/12).

Baca Juga: Tim Gabungan Bareskrim akan Gelar Perkara Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut

rb-3

Ilustrasi Ketamin. (Foto: Ist)

BPOM sebelumnya menemukan sebanyak 440 ribu vial ketamin yang didistribusikan selama tahun 2024. Sebanyak 152 ribu vial ketamin didistribusikan ke apotek umum, yang mana pembeliannya rentan dilakukan tanpa resep dokter.

Taruna Ikrar menyebut, temuan ini menjadi perhatian utama BPOM. Pasalnya, para generasi muda tersebut seharusnya tidak mengonsumsi obat ketamin.

Ketamin sendiri saat ini termasuk dalam golongan obat keras yang tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Pemakaian ketamin harus berdasarkan resep dokter dan pengawasan dari tim medis.

Baca Juga: Razia Pabrik Obat Bahan Alam Ilegal di Riau, Sudah Beroperasi 9 Bulan Omzet Rp2,4 Miliar

Berdasarkan temuan BPOM, generasi Z dan Alpha bisa mendapatkan ketamin melalui tangan orang dewasa. Pasalnya, obat tersebut hanya boleh dibeli oleh orang dewasa di apotek. Kemudian, obat tersebut didistribusikan kembali ke anak-anak usia remaja.

“Jadi anak-anak ini tidak datang ke apotek untuk membeli, tapi ada kelompok yang punya usaha tersendiri. Misalnya usaha tato, usaha apa, itu yang menjual yang membeli baru didistribusikan,” jelas Taruna Ikrar.

Taruna I

Ketamin disinyalir banyak digunakan oleh kalangan generasi Z dan Alpha. (Foto: Ist)

krar menegaskan, akan mengusulkan agar ketamin dimasukkan dalam golongan obat psikotropika.

Secara medis, ketamin merupakan obat anestesi yang biasa digunakan dalam prosedur kesehatan. Namun, ketamin juga bisa memberikan efek samping seperti halusinasi yang mirip dengan LSD (Lysergic acid diethylamide) dan angel dust (phencyclidine) yang dikenal sebagai jenis narkotika.

Tag Taruna Ikrar BPOM Ketamin

Terkini