Keutamaan Hari Tasyrik Idul Adha, Begini Maknanya

Beauty

Minggu, 08 Juni 2025 | 21:36 WIB
Keutamaan Hari Tasyrik Idul Adha, Begini Maknanya
Ilustrasi Idul Adha. [Istimewa]

Hari Tasyrik Idul Adha adalah tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha, yaitu terhitung mulai tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

rb-1

Asal usul penamaan hari Tasyrik berasal dari kata Arab "syarraqa" yang berarti "matahari terbit" atau "menjemur sesuatu" karena pada masa Rasulullah SAW, umat Islam menjemur daging kurban mereka pada hari-hari tersebut.

Selain itu, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa hari Tasyrik dinamai demikian karena penyembelihan hewan kurban dilakukan setelah matahari terbit, termasuk pada hari-hari Tasyrik ini.

Baca Juga: 6 Tips Menyimpan Daging Kurban di Kulkas agar Tidak Bau

rb-3

Menikmati Daging Kurban

Ilustrasi daging kurban. [Istimewa]Ilustrasi daging kurban. [Istimewa] Pada hari-hari ini, umat Islam dilarang berpuasa agar bisa menikmati hidangan dari daging kurban.

Hari Tasyrik juga disebut sebagai hari untuk makan, minum, dan memperbanyak dzikir kepada Allah, serta dilarang berpuasa pada hari-hari ini.

Baca Juga: Idul Adha 2025 Jatuh 6 Juni, Menag: Alhamdulillah Merayakan Bersama-sama

Hari Tasyrik juga merupakan waktu di mana umat Islam masih diperbolehkan menyembelih hewan kurban sebagai bagian dari ibadah qurban.

Keutamaan Hari Tasyrik

Ilustrasi berdoa memohon berkah. [Istimewa]Ilustrasi berdoa memohon berkah. [Istimewa]

Dalam tradisi Islam, hari-hari ini memiliki keutamaan dan keistimewaan yang sangat besar, baik dari sisi spiritual maupun sosial.

1. Hari Istimewa untuk Ibadah dan Amal Kebaikan Hari Tasyrik disebut dalam berbagai hadits sebagai hari yang sangat utama untuk beribadah. Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada amal pada hari-hari ini yang lebih utama daripadanya di hari-hari ini." (HR Bukhari).

Artinya, amal apapun yang dilakukan pada Hari Tasyrik lebih utama dibandingkan amal yang sama di luar hari-hari ini. Ini menjadi motivasi untuk memperbanyak amal saleh, baik berupa dzikir, sedekah, maupun amal sosial lainnya.

2. Hari Makan, Minum, dan Dzikir Hari Tasyrik juga dikenal sebagai hari makan, minum, dan memperbanyak dzikir kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda: "Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan hari zikir kepada Allah." (HR Muslim).

Pada hari-hari ini, umat Islam dilarang berpuasa dan dianjurkan untuk bersukacita, menikmati nikmat Allah, serta memperbanyak takbir, tahlil, dan tahmid.

3. Waktu Dilarang Puasa Karena keistimewaannya, puasa pada Hari Tasyrik diharamkan. Ini menandakan bahwa hari-hari ini adalah waktu untuk bersyukur, berbagi, dan mempererat tali silaturahmi dengan sesama melalui makan bersama dan pembagian daging kurban.

4. Hari Paling Agung Setelah Idul Adha Dalam hadits lain disebutkan, Hari Tasyrik termasuk hari yang paling agung di sisi Allah setelah hari Idul Adha (Hari Nahr). Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya hari-hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Idul Adha), kemudian hari al-qarr (hari setelah Idul Adha, yaitu hari Tasyrik pertama)." (HR Abu Dawud).

5. Waktu Paling Utama untuk Berkurban Hari Tasyrik juga merupakan batas akhir penyembelihan hewan kurban. Selama tiga hari ini, umat Islam masih diperbolehkan menyembelih kurban dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan.

Hari Tasyrik menjadi momentum spiritual dan sosial yang sangat penting dalam Islam, menekankan rasa syukur, kebersamaan, dan memperbanyak ingat kepada Allah.

Tag Idul adha Hari tasyrik Keutamaan hari tasyrik

Terkini