Kim Jong-un Menangis di Depan Peti Mati Prajurit yang Gabung Rusia

Politik

Rabu, 02 Juli 2025 | 00:09 WIB
Kim Jong-un Menangis di Depan Peti Mati Prajurit yang Gabung Rusia
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meneteskan air mata di depan peti jenazah seorang prajurit yang dikirim ke wilayah Kursk, dalam sebuah upacara yang diadakan pada tanggal 29 Juni di Teater Besar Pyongyang Timur di Pyongyang, Korea Utara. Rekaman tersebut dirilis oleh televisi pemerintah pada tanggal 30 Juni 2025. (Korea Central TV)

Korea Utara merilis rekaman mengharukan yang memperlihatkan pemimpinnya, Kim Jong-un, berlutut sambil menahan air mata di depan peti jenazah prajurit yang gugur dalam perang di Ukraina.

rb-1

Jenazah tersebut telah dipulangkan dari Rusia dan dibungkus bendera Korea Utara, dalam prosesi yang meniru upacara pemakaman militer di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Rekaman itu ditayangkan oleh media pemerintah pada Senin (30/6/2025), bersamaan dengan dokumentasi lain yang menunjukkan Kim menyetujui rencana militer untuk kota Kursk, Rusia.

Baca Juga: Terungkap Aksi Brutal Warga Belarus terhadap Balita Afghanistan di Bandara Moskow

rb-3

Pyongyang Tenangkan Sentimen Publik

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meneteskan air mata saat menonton video tentara Korea Utara yang dikirim ke wilayah Kursk dalam sebuah upacara yang diadakan pada tanggal 29 Juni di Teater Besar Pyongyang Timur di Pyongyang, Korea Utara. Rekaman tersebut dirilis oleh televisi pemerintah pada tanggal 30 Juni. (Korea Central TV)

Baca Juga: Satria Arta Kumbara Muncul Usai Dikabarkan Gugur di Medan Perang Rusia-Ukraina

Tindakan ini dinilai sebagai upaya Pyongyang untuk menenangkan sentimen publik di dalam negeri, serta membenarkan pengerahan militer Korea Utara ke garis depan perang yang terus berlangsung.

Kim Jong-un diketahui menghadiri pertunjukan budaya pada Minggu (29/6) dalam rangka memperingati satu tahun penandatanganan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif antara Korea Utara dan Rusia.

Acara tersebut juga menjadi panggung diplomasi budaya dengan kehadiran Menteri Kebudayaan Rusia, Olga Lyubimova, dan delegasinya. Kim didampingi putrinya, Kim Ju-ae, serta sejumlah pejabat tinggi dari kedua negara.

Pertunjukan itu turut menampilkan video besar yang menayangkan momen Kim Jong-un berduka, termasuk saat ia meletakkan tangan di atas peti jenazah.

Kedekatan Emosional Kim Jong-un

North Korean leader Kim Jong-un announces the signing of the “Liberation Operation Plan for Kursk″ (translateD) during a ceremony held on June 29 at the East Pyongyang Grand Theatre in Pyongyang, North Korea. The footage was released by the state television on June 30. (Korea Central TV)

Tayangan tersebut memperlihatkan kedekatan emosional Kim dengan para prajurit yang gugur, meski hanya terlihat empat hingga lima peti jenazah dalam video tersebut.

Hal ini memicu spekulasi bahwa sebagian besar upacara tersebut bersifat simbolis, terlebih mengingat laporan dari luar negeri yang menyebut lebih dari 4.700 tentara Korea Utara tewas di medan tempur Kursk.

Kim Yo-jong, adik Kim Jong-un yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Departemen Partai Pekerja, turut hadir dalam pertunjukan.

Kehadiran keluarga Kim secara langsung dipandang sebagai simbol penghormatan pribadi kepada para prajurit yang gugur di Ukraina.

Untuk pertama kalinya, Korea Utara juga menayangkan rekaman Kim menandatangani "Rencana Operasi Pembebasan Kursk", yang menurut laporan dilakukan dalam tiga kesempatan berbeda: 22 Oktober, 12 Desember, dan 22 Desember tahun lalu.

Dalam video tersebut, Kim disebut memberi perintah ofensif langsung kepada pasukan operasi khusus, menegaskan keterlibatannya bukan hanya dalam kebijakan, tetapi juga dalam strategi lapangan.

Bagian Propaganda

Langkah ini juga dianggap sebagai bagian dari propaganda internal untuk menguatkan citra Kim sebagai panglima militer ulung, serta menggambarkan keterlibatan Korea Utara dalam konflik Ukraina sebagai bentuk kontribusi strategis yang mendukung kemenangan Rusia.

Sementara itu, menurut laporan Badan Intelijen Nasional Korea Selatan kepada Komite Intelijen Majelis Nasional, Pyongyang kemungkinan akan mengirim tambahan pasukan militer pada Juli atau Agustus mendatang.

Termasuk di dalamnya adalah 1.000 insinyur tempur untuk membersihkan ranjau, serta 5.000 personel konstruksi untuk pembangunan infrastruktur di wilayah Kursk.

Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, yang merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, bahkan telah dua kali mengunjungi Pyongyang pada bulan Juni lalu untuk merampungkan kerja sama ini.

Kolaborasi ini menunjukkan semakin eratnya hubungan militer antara kedua negara di tengah tekanan global yang mereka hadapi.

Sumber: Korea Joongang Daily

Tag kim jong un korea utara rusia ukraina

Terkini