Kisah Pencurian Mona Lisa hingga Penjarahan Harta Napoleon di Museum Louvre
Faktanya pembobolan museum Louvre Paris sudah beberapa kali terjadi. Bahkan pembobolan museum sudah terjadi sejak 1911 ketika lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci yang kala itu tidak dikenal, dicuri oleh mantan karyawan Louvre.
Bahkan Nazi pernah ikutan menjarah Louvre tahun 1940. Namun kala itu pihak museum sudah mengantisipasi dengan memindahkan sebagian besar barang berharga milik Louvre. Walhasil, Ketika Nazi secara terang-terangan menyerbu museum yang dulunya bekas Istana Kerajaan Prancis, tempat itu nyaris kosong. Hanya sebagian harta masih tersisa yang akhirnya dijarah juga.
Setelah itu masih ada sejumlah perampokan hingga akhirnya kini terjadi kembali penjarahan di Louvre, beberapa hari lalu.
Baca Juga: Breaking News! Dua Tersangka Pembobol Museum Louvre Pencuri Perhiasan Napoleon Ditangkap
Dilansir Al Jazeera, para ahli mengatakan perhiasan yang dicuri dalam perampokan dari museum ikonis Louvre Paris ini lebih sulit ditemukan daripada lukisan curian, karena dapat dengan cepat dihancurkan.
Museum Louvre Paris dibobol lagi, Minggu (19/10/2025)/Foto: tangkap layar YouTube Business Standar
Kawanan perampok yang membobol Museum Louvre di Paris pada Minggu pagi dan mencuri delapan perhiasan Napoleon yang tak ternilai harganya dalam perampokan empat menit hanyalah yang terbaru dari serangkaian pencuri nekat yang mengincar museum ikonis tersebut.
Para perampok menggunakan tangga yang dipasang di truk untuk mencapai Galerie d'Apollon (Galeri Apollo) yang berlapis emas di lantai dua sebelum menggunakan gerinda sudut untuk membuka jendela guna mengakses permata mahkota Prancis tersebut. Perampokan terjadi pukul 09.30 (07.30 GMT), setengah jam setelah museum dibuka untuk umum.
Para perampok masih buron dan Louvre saat ini ditutup. Benda kesembilan yang mereka curi – mahkota milik Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III – ditemukan di dekat lokasi kejadian setelah dijatuhkan oleh kelompok tersebut, ungkap Kementerian Dalam Negeri Prancis.
Louvre Istana Kerajaan Berusia Dua Abad yang Jadi Museum 1793
Louvre adalah istana kerajaan selama lebih dari dua abad. Museum ini dibuka sebagai museum umum pada tahun 1793 selama Revolusi Prancis. Revolusi tersebut telah membuat totem-totem sejarah monarki sangat rentan terhadap penjarah, dan Louvre, selain memberikan gambaran sekilas tentang benda-benda berharga ini kepada masyarakat Prancis, juga berupaya melindungi warisan yang diwakilinya untuk generasi mendatang.
Namun, hal itu tidak sepenuhnya menghentikan pencuri. Seiring waktu, ada beberapa upaya untuk mencuri barang-barang berharga dari Louvre – yang seringkali berhasil.
1911: Mona Lisa dicuri
Pada 21 Agustus 1911, Mona Lisa karya Leonardo da Vinci dicuri dalam peristiwa yang dianggap sebagai "perampokan abad ini".
Pada saat itu, Mona Lisa adalah salah satu karya pelukis Italia da Vinci yang kurang dikenal dan telah dipamerkan sejak tahun 1797. Banyak yang kini berpendapat bahwa pencurian itulah yang mendorong lukisan tersebut mencapai ketenaran modernnya. Saat itu, lukisan itu tergantung di dinding sebuah ruangan bernama "Salon Carre".
Lukisan Mona Lisa kini telah kembali ke Louvre setelah dicuri tahun 1911/Foto: pexels.com
Pencurian itu dilakukan oleh Vincenzo Peruggia, seorang imigran Italia berusia 29 tahun yang pernah bekerja di Louvre. Ia memasuki museum tanpa perlawanan sama sekali pada malam tanggal 20 Agustus, mengenakan seragam museum lamanya.
Peruggia bersembunyi di lemari penyimpanan semalaman dan, keesokan paginya, ketika museum tutup dan hampir kosong, ia keluar dari lemari. Ia hanya mengambil lukisan itu dari dinding dan membungkusnya dengan kain putih.
Saat hendak meninggalkan museum, ia mendapati pintu tangga menuju halaman terkunci. Alih-alih curiga, seorang tukang ledeng Louvre membantu Peruggia membuka kunci pintu, karena mengira ia seorang rekan kerja.
Keamanan museum pada masa itu agak kurang ketat, dan lukisan-lukisan sering kali dipindahkan untuk pemeliharaan atau difoto. Oleh karena itu, tak seorang pun mempermasalahkan hilangnya lukisan da Vinci selama lebih dari sehari.
Kekhawatiran atas ketidakhadirannya akhirnya diungkapkan oleh seorang seniman tamu, yang datang ke Salon Carré untuk melukis. Ketika penjaga Louvre tidak dapat menemukan lukisan itu, polisi disiagakan. Yang terjadi selanjutnya adalah perburuan besar-besaran dan hiruk-pikuk media.
Polisi awalnya tidak menemukan banyak petunjuk. Penyair avant-garde Guillaume Apollinaire ditangkap dan diinterogasi karena hubungannya dengan pencurian-pencurian sebelumnya dari Louvre. Apollinaire, yang dibebaskan dari kecurigaan, menunjuk temannya, Pablo Picasso muda, yang juga diinterogasi oleh polisi.
Picasso Sempat Dicurigai
Picasso dibebaskan dari kecurigaan dalam pencurian Mona Lisa, tetapi secara mengejutkan, terungkap bahwa ia sebelumnya telah memperoleh kepala patung Iberia yang telah dicuri dari Louvre. Ia mengembalikan kepala-kepala patung tersebut ke Louvre untuk menghindari masalah lebih lanjut.
Rumor dan spekulasi beredar tentang kemungkinan keberadaan lukisan itu, banyak yang percaya lukisan itu diselundupkan ke luar negeri. Namun, selama itu, Mona Lisa sebenarnya berada di apartemen satu kamar Peruggia di Paris.
Mona Lisa Ditemukan 1913 Saat akan Dijual oleh Pelaku