Internasional

Masih Dicari, Permata Mahkota yang Dirampok dari Museum Louvre Bernilai Rp1,7 Triliun

22 Oktober 2025 | 19:53 WIB
Masih Dicari, Permata Mahkota yang Dirampok dari Museum Louvre Bernilai Rp1,7 Triliun
Ilustras permata mahkota yang hilang dirampok di Museum Louvre. (x @MuseeLouvre)

Permata mahkota yang dirampok pada akhir pekan di Museum Louvre, Paris, Prancis diperkirakan bernilai 88 juta Euro atau sekitar 102 juta Dolar AS (Rp1,695 triliun). Tentu saja belum termasuk nilai historisnya bagi Prancis.

rb-1

Dalam perampokan yang disebut paling berani itu, beberapa orang yang menyamar sebagai pekerja konstruksi menerobos masuk ke Museum Louvre pada hari Minggu pagi, 19 Oktober 2025. Setidaknya sembilan perhiasan yang memiliki “nilai warisan dan sejarah yang tak ternilai” berhasil dibawa kabur, termasuk perhiasan yang pernah dimiliki oleh Kaisar Napoleon dan istrinya.

Pencarian Masih Berlangsung

Baca Juga: Heboh Video Detik-Detik Perampok Museum Louvre Paris Kabur Lewat Tangga Mekanik

rb-3

Museum Lovre Yang Terkenal. (X @Museelouvre)Museum Lovre Yang Terkenal. (X @Museelouvre)

Dikutip CBS News, jaksa Paris Laure Beccuau yang kantornya memimpin penyelidikan menyatakan, sekitar 100 penyelidik kini terlibat dalam pencarian oleh polisi terhadap permata dan tersangka perampokan tersebut.

“Para pelaku yang mengambil permata ini tidak akan mendapatkan 88 juta Euro jika mereka memiliki ide buruk untuk membongkar perhiasan tersebut,” katanya dalam wawancara dengan penyiar RTL.

Baca Juga: Museum Louvre Tutup Setelah Perampokan Paling Berani di Siang Bolong

“Kita mungkin dapat berharap mereka memikirkannya dan tidak menghancurkan perhiasan ini tanpa alasan yang jelas.”

Pertanyaan pun muncul mengenai keamanan di Louvre, museum yang paling banyak dikunjungi di dunia, dan apakah kamera keamanan sempat gagal ketika para pencuri naik menggunakan keranjang pengangkat (basket lift) ke fasad Louvre, memotong jendela, menghancurkan kotak pajangan, lalu melarikan diri dengan permata tak ternilai dari era Napoleon.

Namun, Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, mengatakan pada Selasa bahwa sistem keamanan yang terpasang di Louvre berfungsi dengan baik selama pencurian tersebut.

“Sistem keamanan museum Louvre tidak gagal, itu adalah fakta,” kata Dati kepada anggota parlemen di Majelis Nasional.

“Sistem keamanan museum Louvre berfungsi.”

Kamera Museum Rekam Aksi Perampokan

Museum Lovre. (X @Museelouvre)Museum Lovre. (X @Museelouvre)

Menteri Dalam Negeri Paris Laurent Nunez mengatakan pada Senin bahwa alarm museum berbunyi ketika jendela Galeri Apollo dibobol.

Petugas polisi tiba di lokasi dua atau tiga menit setelah mereka dipanggil oleh seorang saksi mata, katanya kepada televisi LCI. Pejabat menyebutkan bahwa perampokan itu berlangsung kurang dari delapan menit secara keseluruhan, termasuk kurang dari empat menit di dalam Louvre.

Nunez tidak mengungkapkan rincian mengenai kamera pengawas yang mungkin merekam para pencuri di sekitar dan di dalam museum, karena masih dalam penyelidikan polisi.

“Ada kamera di seluruh area Louvre,” ujarnya.

Pencurian berfokus pada Galeri Apollo yang berlapis emas, tempat Crown Diamonds dipamerkan. Delapan benda diambil, menurut pejabat: sebuah diadem safir, kalung, dan satu anting dari satu set yang terkait dengan ratu Prancis abad ke-19 Marie-Amelie dan Hortense; kalung dan anting zamrud dari set milik Permaisuri Marie-Louise, istri kedua Napoleon Bonaparte; sebuah bros relikwi; serta diadem Permaisuri Eugénie dan bros pita besar miliknya, sebuah ansambel kekaisaran abad ke-19 yang sangat berharga.

Tag museum louvre perampokan museum louvre mahkota museum louvre