Kisah Perjuangan Penyuluh Kemenag Nias: Berjalan Kaki Sejauh 3 Kilometer
Sumatra Utara

Kisah Penyuluh Agama Kristen (PAK) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nias, Sudi Agusriang Harefa bersama rekannya menjadi inspirasi dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan agama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).
Secara geografis lokasi penyuluhan PAK Kemenag Nias terletak di Desa Loloana’a Kecamatan Gido Kabupaten Nias. Desa Lolo’ana’a ini merupakan salah satu desa terpencil yang ada di wilayah Kabupaten Nias.
Desa Lolo’ana’a memiliki jarak dengan Kecamatan Gido kurang lebih 6 Km. Dimana, kondisi jalan menuju desa ini sangat memprinhatinkan serta akses jalan yang bisa dilewati kendaraan baik roda dua dan roda empat sepanjang 3 Kilometer, selebihnya hanya bisa dilalui dengan jalan kaki.
Baca Juga: Pria Lansia Tewas Dibacok Tetangga di Nias, Polisi Tangkap Pelaku
Perjalanan menuju Desa Lolo'ana'a Kecamatan Gido dengan menggunakan kendaraan roda dua. Sebagian akses jalannya tidak bisa dilalui oleh kendaraan. Sehingga harus menitipkan kendaraan di rumah warga yang merupakan batas jalan yang bisa dilalui kendaraan.
Untuk sampai di Kantor Desa Lolo'ana'a sebagai tempat pelaksanaan penyuluhan tidaklah mudah karena harus memiliki tenaga yang ekstra dan fisik yang kuat. Karena akses jalan yang ditempuh dengan jalan kaki kurang lebih sejauh 3 Kilometer, melewati gunung hingga menyebrangi Sungai.
Sebagai Penyuluh Agama Kristen, pelaksanaan penyuluhan ini dilakukan sebagai dedikasi kepada masyarakat. Kesetiaan menjadi kunci utama dalam menunaikan tugas kepenyuluhan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kelompok binaan yang mengedepankan motto Kementerian Agama yaitu Ikhlas Beramal.
Baca Juga: Gempa 5,3 SR Guncang Tapanuli Tengah, Getaran Terasa hingga Ke Nias