Kisah Pilu Anak Korban KMP Tuna Pratama yang Tenggelam: Dua Anak Kecil Langsung Jadi Yatim Piatu
Daerah

Banyak cerita sedih sekitar keluarga korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Salah satunya keluarga Elok Rumantini (33), korban yang meninggal. Kepergian Elok bukan hanya meninggalkan duka mendalam pada keluarga yang ditinggalkan tapi juga kegamangan masa depan mereka.
Elok Rumantini adalah tulang punggung keluarga. Suaminya telah meninggal lebih dahulu. Sehari-hari ia bekerja sebagai penjaga kantin di dalam kapal untuk membiayai kehidupannya dan dua anak yang masih kecil, usia 13 tahun dan 4 tahun.
Kapolresta Banyuwangi dan istri berkunjung ke rumah keluarga alm Elok/Foto: Humas Polri
Kini dia pun ‘menyusul’ sang suami yang meninggal setahun lalu. Dua bocah Perempuan ini pun akhirnya menjadi yatim piatu. Sungguh sangat menyedihkan.
Harusnya hari itu dia kembali pulang berkumpul bersama anak-anaknya. Namun yang terjadi kapal kecelakaan. Jenazah Elok ditemukan Kamis (3/7) pagi, di perairan Jembrana Bali. Kamis malam jenazah Elok dimakamkan. Orangtua Elok menyebut, anaknya baru sebulan bekerja sebagai penjaga kantin kapal naas itu.
Beasiswa untuk Anak Alm Elok
Kapolresta Banyuwangi dan istri berkunjung ke rumah keluarga alm Elok/Foto: Humas Polri
Hal ini juga menjadi perhatian Polres Banyuwangi yang bukan saja ikut bekerja keras dalam pencarian para korban tapi juga memperhatikan kehidupan keluarganya. Salah satunya kedua anak alm Elok Rumantini.
Kemarin (5/7/2025), Kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra bersama Ketua Bhayangkari, Nova Samtama Putra, langsung mendatangi kediaman keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan bantuan. Kedua anak Elok saat ini diasuh oleh kakak kandung almarhumah.
Kombes Rama memberi beasiswa pada kedua anak yang kini yatim-piatu. Anak sulungnya mendapatkan beasiswa pendidikan hingga jenjang SMA, sementara anak bungsunya yang berusia 4 tahun, ditawarkan untuk bersekolah di PAUD Bhayangkara.
“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ibu Elok. Selain perhatian dari pemerintah daerah, kami juga menawarkan beasiswa pendidikan untuk putri almarhumah. Anak bungsunya kami tawarkan bersekolah di PAUD Bhayangkara, sementara anak sulungnya kami bantu pendidikan hingga SMA,” ujar Kombes Rama, dilansir Humas Polri.
Eko Meninggal Dalam Pelukan Putranya
Selain itu, Kapolresta juga mengunjungi keluarga korban lain, Eko Satriyo, yang meninggal dalam pelukan putranya. Ia mengajak semua pihak untuk mendoakan proses pencarian korban lainnya yang masih hilang agar berjalan lancar.
“Mohon doanya agar seluruh tim SAR gabungan diberi kelancaran dalam menemukan para korban yang belum ditemukan,” tambahnya.
Ketua Bhayangkari Polresta Banyuwangi, Nova Samtama Putra, menyebut kegiatan ini merupakan bagian dari kepedulian sosial Polresta Banyuwangi yang selalu hadir di tengah masyarakat, khususnya dalam situasi darurat.
“Kami hadir untuk memberikan pendampingan psikososial pascabencana. Ini adalah wujud nyata kehadiran Polri bagi masyarakat,” ujarnya.
Proses pencarian masih terus dilakukan. Tim SAR gabungan mengerahkan berbagai alutsista dan kapal milik swasta untuk mencari 29 korban yang belum ditemukan.***