Kisah Pulau Tikus Bengkulu yang Nyaris Tenggelam

FTNews, Bengkulu--- Pulau Tikus nyaris tenggelam. Pulau tak berpenghuni yang terletak tak jauh dari Kota Bengkulu. Hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai pulau yang kini makin mengecil itu.

Awalnya luas Pulau Tikus sekitar 2 hektare. Tapi kini hanya tersisa 0,4 hekatre. Sungguh memprihatinkan.

Tergerusnya Pulau Tikus lantaran abrasi air laut. Kondisi ini membuat pepohonan dan bangunan di atasnya terkikis air laut dan hanya menyisakan puing-puing.

Baca Juga: Perkuat Otonomi Daerah, 26 RUU Kab/Kota akan Dibawa ke Sidang Paripurna

Kondisi ini bukannya tidak diperhatikan Pemprov Bengkulu. Demi melestarikan Pulau Tikus, sebenarnya, sudah dilakukan berbagai hal. Di antaranya transplantasi terumbu karang dan penanaman mangrove. Namun ternyata abrasi lebih jahat.

Sebagaimana diketahui abrasi merupakan suatu proses pengkisan Pantai yang diakibatkan tenaga gelombang laut dan arus laut atau pasang surut arus laut yang bersifat merusak.

Kabar terbaru, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah mengusulkan reklamasi kepada pemerintah pusat di tahun anggaran 2025 mendatang. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri saat pemantauan wilayah perairan Pulau Tikus, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Mau Bikin Paspor Baru? Datang Saja ke Mal Ciputra Ada Layanan Jemput Bola Kantor Imigrasi Pekanbaru

Potensi Wisata Bahari

Dikutip laman pariwisata bengkuluprov, pulau yang dapat dilihat dari pesisir pantai di kota Bengkulu ini ditopang gugusan terumbu karang seluas 250 hektare. Dengan potensi alam tikus tidak kalah bagusnya dan dapat bersaing secara nasional tersebut, Pulau Tikus memiliki potensi untuk wisata bahari.

Untuk berwisata dan menikmati alam di Pulau ini, wisatawan dapat  menyewa perahu dengan biaya yang terjangkau. Jarak pelayaran dari dalam menuju Pulau Tikus berkisar 30 menit.

Ada beberapa pilihan wisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Di antaranya adalah wisata pantai, beach camp, snorkling, scuba diving, Sea Turtle Learning, dan surfing.

Untuk menikmati wisata bawah laut, sudah ada jasa pemandu yang menemani wisatawan untuk menikmati berbagai macam spot seperti Garden Seafan di sekitar Pulau Kucing dengan kedalaman 25 meter, Shipwreck Fishermen dengan kedalaman 18 meter, Turtle Diving dengan kedalaman 8 meter, dan Arkeolog Diving dengankedalaman 12 meter.

Di luar masalah pariwisata, keberadaan Pulau Tikus sangat vital, terutama sebagai lokasi menara suar yang menjadi petunjuk arah bagi nelayan. Karenanya, dengan berbagai potensi yang dimiliki pulau mungil ini, sungguh sayang jika tidak ditangani secara serius.

Bila tidak dilakukan reklamasi, maka dalam waktu dekat Pulau Tikus hanya tinggal kenangan.***