Forumterkininews.id, Jakarta – Komnas HAM mengaku telah mendapatkan bukti tambahan berupa hasil tes usap PCR yang dilakukan di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo yang lokasinya tidak jauh dari rumah singgah Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Hingga kini, polisi dalam hal ini penyidik Bareskrim belum bisa mengungkap terkait kematian Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
“Artinya, sudah ada hasil PCR yang dilakukan di rumah yang beralamat di Jalan Saguling,” kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara dalam keterangannya, Selasa (2/8).
Hal tersebut disampaikan Beka setelah Komnas HAM memeriksa satu orang ajudan atau aide de camp (ADC) dan asisten rumah tangga (ART) Irjen Polisi Ferdy Sambo.
Komnas HAM juga awalnya berencana memeriksa atau meminta keterangan petugas kesehatan yang melakukan tes usap PCR di kediaman pribadi Irjen Polisi Ferdy Sambo, yang berada di Jalan Saguling, Duren Tiga Jakarta Selatan.
Namun, kata Beka, tenaga kesehatan yang melakukan tes usap PCR tersebut tidak memenuhi undangan atau jadwal pemeriksaan Komnas HAM.
Komnas HAM, kata dia, akan mencari informasi-informasi penting, sehingga penyelidikan kematian Brigadir J semakin menunjukkan bukti yang cukup signifikan.
“Kenapa signifikan? Karena melengkapi keterangan yang sudah disampaikan oleh ajudan-ajudan yang lain pada minggu lalu,” ucap Beka.
Sekedar informasi, ajudan Ferdy Sambo yang diperiksa Komnas HAM sebelumnya berhalangan hadir.
Sebab, Komnas HAM sejak awal mengagendakan pemeriksaan terhadap 7 orang ajudan Irjen Ferdy Sambo. Namun hanya enam yang datang, salah satunya Bharada E.
Selain mendapatkan bukti tambahan dari hasil tes usap PCR, Komnas HAM juga memperoleh informasi penting lainnya, khususnya soal kerangka atau jangka waktu dari pihak yang diperiksa.
Dalam agenda pemeriksaan ajudan dan asisten rumah tangga Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan juga tampak hadir.
Ia mengaku kedatangannya ke Komnas HAM untuk mendampingi kedua orang yang diperiksa oleh Komnas HAM terkait kematian Brigadir J.
