Konsumsi Layanan Seluler Naik 40 Persen Termasuk saat Ngabuburit
Sosial Budaya

FTNews - Lembaga riset Populix menyebut selama Ramadan terjadi peningkatan konsumsi layanan seluler umat Muslim sebesar 40 persen. Layanan itu berupa panggilan, pengiriman pesan dan penggunaan data.
Head of Research Populix Indah Tanip mengungkapkan, di era serba digital ini masyarakat mencari keamanan dan kenyaman yang ditawarkan oleh teknologi dan internet.
Mereka menggunakannya untuk bersilahturahmi dan mengonsumsi konten digital di bulan Ramadan dalam satu genggaman.
Baca Juga: Mulut Jahat Netizen! Wajah Pasca Operasi Dicibir, Mahalini Mewek
"Melalui studi yang kami lakukan, terlihat lonjakan penggunaan data dan internet. Selain itu dukungan teknologi digital dalam pengiriman barang juga melonjak. Khususnya bagi konsumen yang mencari kemudahan dalam membeli hidangan menu sahur dan berbuka puasa," kata Indah dalam keterangannya di Jakarta, Senin (25/3).
Dari survei terungkap, masyarakat memilih layanan voice call dan video call dibanding teleconference untuk berkomunikasi.
Sebanyak tiga dari empat responden, bahkan rutin mengakses konten media sosial dan YouTube. Terdapat empat jenis konten yang paling banyak umat muslim akses. Di antaranya jadwal ibadah selama bulan puasa, konten hiburan, resep masakan dan program kuliner untuk sahur dan buka.
Baca Juga: Pulau Sangihe Terancam, Nusa Utara Bersatu Tolak Penambangan PT TMS
"Mayoritas responden (42 persen) mengonsumsi konten-konten tersebut sebelum jam berbuka puasa. Menunjukkan kecenderungan mereka menggunakan media untuk menghabiskan waktu sambil menunggu salat Magrib (ngabuburit)," tutur Indah.
Ilustrasi sahur Ramadan. (Foto: Freepik)
Instagram dan WhatsApp
Selain mengakses konten, mayoritas responden (81 persen) juga berbagi aktivitas selama Ramadan. Terutama saat berbuka puasa.
Instagram dan WhatsApp muncul sebagai platform paling banyak dipilih untuk berbagi pengalaman ini.
Oleh karena itu hampir 60 persen responden akan berlangganan paket spesial edisi Ramadan.
Namun demikian, sekitar 70 persen pengguna layanan pengiriman mengatakan saat bulan Ramadan sering kali memengaruhi pengalaman pengiriman mereka. Waktu pengiriman lebih lama dibanding dengan bulan lainnya.
"Meski begitu, 58 persen pengguna tetap puas terhadap layanan pengiriman selama Ramadan," tandasnya.