Kontroversi Ningning Bikin Aespa Dicekal Warga Jepang, Kohaku Uta Gassen 2025 Jadi Sorotan
Girl group asal Korea Selatan, aespa, dijadwalkan akan tampil di acara legendaris Jepang Kohaku Uta Gassen pada akhir tahun. Namun, kabar ini menuai protes dari sebagian warga Jepang.
Kontroversi muncul akibat sebuah unggahan lama dari anggota aespa, Ningning, pada tahun 2022. Saat itu, ia memposting foto yang menampilkan benda menyerupai ledakan bom atom, yang dianggap sensitif oleh publik Jepang.
Baca Juga: Konser aespa 'SYNK: aeXIS LINE' di ICE BSD 4 April 2026, Ini Harga Tiket dan Cara Belinya
Banyak warga menilai postingan tersebut tidak menunjukkan empati terhadap tragedi bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Petisi Menentang Penampilan aespa
Girls grop Korea Selatan aespa mendapat petisi dari masyarakat Jepang (Instagram)
Baca Juga: Fans Heboh, Karina Minta Maaf Soal Postingan Kontroversial
Dampak dari kontroversi ini memunculkan sebuah petisi online di Change.org yang menuntut agar aespa dibatalkan tampil di Kohaku Uta Gassen.
Mengutip Korea JoongAng Daily pada Jumat, 21 November 2025, hingga Kamis, 20 November, petisi tersebut telah ditandatangani lebih dari 70 ribu akun.
Pembuat petisi menilai bahwa grup idola ini tidak layak tampil karena kontroversi terkait kesadaran sejarah NingNing yang dinilai kurang.
Mereka berpendapat, menampilkan aespa di tengah isu ini dapat menimbulkan masalah, baik dari sisi citra Jepang di mata internasional maupun perasaan para korban bom atom.
Salah satu komentar di petisi menyebutkan: "Membiarkan grup idola yang dianggap mengglorifikasi ledakan bom atom tampil di program Jepang, negara yang menderita akibat bom tersebut, benar-benar tidak bisa diterima."
Kontroversi Lampu Model Bom Atom
Buntut unggahan Ningning aespa, masyarakat Jepang buat petisi (Instagram)
Kontroversi mencuat setelah Ningning membeli dan memamerkan lampu berbentuk bom atom di kamar pribadinya. Ia menuliskan caption sederhana: "Aku beli lampu lucu, menurut kalian bagaimana?"
Unggahan ini dianggap menyinggung masyarakat Jepang karena merepresentasikan tragedi nuklir yang pernah melanda Hiroshima dan Nagasaki. Hal ini kemudian memicu kemarahan publik dan menjadi alasan utama munculnya petisi menentang kehadiran aespa di Kohaku Uta Gassen.