Forumterkininews.id, Jakarta - Koordinator Komunitas Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menilai kedewasaan para pendukung klub sepakbola belum terjadi. Untuk itu menjadi kewajiban PSSI dan LIB untuk bisa mendewasakan para supporter. Akmal menilai suporter harus mendapatkan edukasi terkait regulasi, rule of the games serta tentunya pemahaman terhadap hal-hal yang boleh dan tidak ketika menonton suatu pertandingan. "Football Spectator Act (FSA) yang diberlakukan di Inggris pada 1989 untuk mencegah holiganisme perlu dicontoh dan diberlakukan," tutur Akmal.
FSA mewajibkan seluruh suporter di Inggris memiliki kartu keanggotaan dari klub yang mereka dukung. Tujuannya untuk database. Dengan demikian suporter yang membuat rusuh, mudah diidentifikasi. "Mereka akan dicabut kartu anggotanya hingga tak boleh menonton pertandingan seumur hidup di stadion bila dinyatakan bersalah. FSA juga mengatur Badan Otoritas Lisensi, yang bertugas memberi, atau mencabut izin sebuah stadion untuk menyelenggarakan pertandingan," terang Akmal. Kewenangan besar ini, masih kata Akmal, diberikan agar tak ada lagi stadion yang tingkat keamanannya rendah. "PSSI bersama LIB harus kembali ke tugas pokoknya, yaitu segera membuat regulasi suporter dan mensosialisikan FIFA Security and Safety Stadium Regulation agar kompetisi bisa berjalan aman dan lancar. Bukan malah menjadi event organizer Piala Presiden," tutup Akmal. Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang pendukung klub Persib Bandung yang disebut Bobotoh tewa saat berusaha merangsek masuk Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (17/6). Keduanya berusaha masuk untuk menontong pertandingan klub kebanggaan ya melawan Persebaya Surabaya.Koordinator SOS: Suporter Sepak Bola Indonesia Harus Dapat Edukasi
18 Juni, 2022 | 00:00:00
