Krisis Bahan Bakar, Ratusan Pasien di Gaza Berpotensi Meninggal Dunia Akibat Pemadaman Listrik Rumah Sakit

Nasional

Kamis, 10 Juli 2025 | 03:20 WIB
Krisis Bahan Bakar, Ratusan Pasien di Gaza Berpotensi Meninggal Dunia Akibat Pemadaman Listrik Rumah Sakit
Kondisi mengenaskan rumah sakit di Gaza dengan pasokan bahan bakar makin menipis, pasien-pasien terancam meninggal/Foto: tangkap layar video Al Jazeera

Kondisi warga Palestina, khususnya di Gaza, makin mengenaskan. Israel terus membombardir masyarakat sipil bahkan mengejar sampai ke pusat-pusat pengungsian. Di sisi lain, kondisi rumah sakit pun tidak kalah menyedihkan. Ada banyak pasien yang luka-luka maupun sakit, termasuk anak-anak. Namun mereka hanya bisa dirawat secara terbatas karena kemampuan pun terbatas, termasuk soal obat-obatan.

rb-1

Dan yang sekarang sangat meresahkan adalah masalah persediaan bahan bakar yang makin menipis di rumah sakit. Para pejabat kesehatan memperingatkan ratusan pasien akan meninggal dunia akibat pemadaman listrik di rumah sakit di Gaza karena pasokan bahan bakar habis akibat blokade Israel.

Dilansir Al Jazeera, rumah sakit utama di Gaza selatan juga telah mengeluarkan peringatan keras karena persediaan bahan bakarnya menipis, dengan mengatakan bahwa mereka telah memasuki "jam-jam krusial dan terakhir".

Baca Juga: Israel Makin Sadis! Kamp Pengungsian Jadi Sasaran, Lebih 300 Warga Gaza Tewas dalam 48 Jam Terakhir

rb-3

Persediaan Bahan Bakar RS Hampir Nol Ratusan Nyawa Terancam

Kondisi mengenaskan rumah sakit di Gaza dengan pasokan bahan bakar makin menipis, pasien-pasien terancam meninggal/Foto: tangkap layar video Al JazeeraKondisi mengenaskan rumah sakit di Gaza dengan pasokan bahan bakar makin menipis, pasien-pasien terancam meninggal/Foto: tangkap layar video Al Jazeera "Dengan penghitung bahan bakar yang hampir nol, para dokter telah memasuki pertempuran untuk menyelamatkan nyawa dalam perlombaan melawan waktu, kematian, dan kegelapan," kata pihak rumah sakit dalam sebuah pernyataan.

"Mereka bekerja di ruang operasi tanpa AC, dengan panas yang menyengat, wajah mereka berkeringat, tubuh mereka lelah karena lapar dan lelah. Namun mata mereka masih menyala dengan harapan dan tekad."

Baca Juga: Israel Semakin Menggila! Mobilisasi Puluhan Ribu Tentara Cadangan untuk Perluasan Perang di Gaza

Blokade Israel

PBB mengatakan krisis bahan bakar Gaza, yang disebabkan oleh blokade Israel, telah mencapai "titik kritis" dan membahayakan lebih banyak nyawa.

"Tim medis berjuang sampai napas terakhir. Mereka hanya memiliki hati nurani dan harapan pada mereka yang mendengar panggilan – selamatkan Kompleks Medis Nasser sebelum berubah menjadi kuburan sunyi bagi pasien yang sebenarnya bisa diselamatkan."

Israel Sengaja Menargetkan Rumah Sakit

Serangan Israel di Kota Gaza membuat rumah sakit kewalahan, puluhan anak terluka Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah terjadi lebih dari 600 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza sejak konflik dimulai pada tahun 2023.

Sektor kesehatan yang terkepung "bertekuk lutut" dengan kekurangan bahan bakar dan pasokan medis yang parah, dan masuknya korban massal yang terus-menerus.

Saat ini, hanya 18 dari 36 rumah sakit umum Gaza yang berfungsi sebagian, menurut badan PBB tersebut.

Serangan udara Israel dan pemboman selama berbulan-bulan telah menghancurkan rumah sakit Gaza, banyak di antaranya yang sudah berjuang di bawah blokade Israel. Petugas medis dan kesehatan Palestina telah berulang kali menuduh militer Israel dengan sengaja menargetkan rumah sakit.

Bagaimana dengan Gencatan Senjata?

Pimpinan militer Israel mengatakan "kondisi telah diciptakan" untuk kemajuan kesepakatan gencatan senjata yang diharapkan akan melihat kembalinya 10 tawanan dan jenazah sembilan lainnya.

"Kami telah mencapai banyak hasil yang signifikan. Kami telah menyebabkan kerusakan besar pada tata kelola dan kemampuan militer Hamas," kata kepala angkatan bersenjata Eyal Zamir dalam pidato yang disiarkan televisi.

"Berkat kekuatan operasional yang telah kami tunjukkan, kondisi telah tercipta untuk memajukan kesepakatan pembebasan para sandera."

Delegasi dari Hamas dan Israel melanjutkan negosiasi di ibu kota Qatar, Doha.***

Sumber: Al Jazeera, sumber lain

Tag Perang Israel Vs Hamas Israel Blokade Bantuan Rumah Sakit Gaza Krisis Bahan Bakar

Terkini