Kritik Keras Cucu Bung Hatta untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Pernyataan Lengkap Gustika Jusuf

Gustika Jusuf-Hatta menyampaikan pernyataan keras kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di momen HUT Kemerdekaan RI ke-80, 17 Agustus 2025.
Melalui postingan di akun instagram miliknya, cucu Mohammad Hatta atau Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan Indonesia, mengunggah potret memakai kebaya hitam dengan batik slobog yang menjadi simbol kedukaan.
Dalam captionnya, cucu Wakil Presiden Indonesia pertama ini menuliskan kritik kerasnya untuk pemerintah Presiden Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Momen Prabowo Menangis Saat Umumkan Kenaikan Gaji Guru: Apa yang Kita Berikan, Belum...
Pernyataan Lengkap Kritik Gustika Jusuf-Hata
Berikut pernyataan lengkap kritik menohok Gustika Jusuf-Hatta buat pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Gibran Pakai Jaket Naruto saat Debat, Bikin Warganet Heboh
"Walau bukan Kamisan, pagi ini aku memilih kebaya hitam yang sengaja kupadukan dengan batik slobog untuk memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia," tulisnya seperti dilihat FT News, Kamis 21 Agustus 2025.
“Dalam budaya Jawa, kain bukan sekedar busana, melainkan sebuah isyarat, sebagaimana masyarakat Jawa sering menyisipkan simbol dalam pakaian,” sambungnya.
Gustika lalu menjelaskan makna motif slobog yang dikenakannya secara harfiah dan filosofis.
Motif slobog biasa dikenakan pada suasana duka: slobog berarti longgar atau terbuka, melambangkan pelepasan dan pengantaran. la biasa dipakai keluarga dalam prosesi pemakaman sebagai simbol merelakan sekaligus mendoakan jalan yang lapang, jelasnya.
Sikap ini, kata Gustika, adalah sebagai bentuk protes diamnya terhadap kondisi Indonesia saat ini.
“Anggap saja ini sebagai protes diam-diam, jika Anda mau, dan cara untuk merangkul 1/8 warisan Jawa saya + cara untuk menyampaikan perasaan terdalam saya. Mungkin akan terus begini selama lima tahun ke depan,” tegas Gustika.
Keprihatinan di Momen Kemerdekaan ke-80
Tangkapan layar Menteri HAM Natalius Pigai berjoget ria. [Instagram]
Gustika juga menuliskan perasaan prihatinnya terhadap kondisi bangsa di momen Hari Kemerdekaan RI ke-80.
“Di hari kemerdekaan tahun ini, rasa syukurku bercampur dengan menyampaikan atas luka HAM yang belum tertutup,” ucapnya.
“Bahkan kini kita dipimpin oleh seorang Presiden penjahat dan penjahat HAM, dengan Wakil anak konstitusi haram,” sambungnya.
Militerisasi, kata Gustika, kian merasuk ke ruang sipil, dan hak-hak asasi rakyat Indonesia sering dilucuti oleh penguasa yang tidak memiliki tepa selira, yang mau menulis ulang sejarah bangsa dengan memutihkan dosa-dosa penguasa dan kroni-kroninya.
"Jujur tidak sampai hati merayakan hari kemerdekaan Indonesia ke-80 tanpa rasa iba, dengan peristiwa demi peristiwa yang melestarikan nilai kemanusiaan yang datang bertubi-tubi, seperti kekerasan aparat yang baru saja mengorbankan jiwa di Pati minggu ini," sedihnya.
“Dukaku lahir dari rasa cinta yang mendalam pada Republik ini. Bagiku, berkabung bukan berarti putus asa; dan bersepeda bukan berarti menutup mata. Berkabung adalah jeda untuk jujur menatap sejarah, memelihara,” tambahnya.
Gustika menuliskan rasa dukanya yang timbul dari rasa cinta yang pada Republik Indonesia.
“Bagiku, berkabung bukan berarti putus asa; dan bersepeda bukan berarti menutup mata. Berkabung adalah jeda untuk jujurmengungkapkan sejarah, memelihara ingatan, dan menagih hak rakyat dan janji-janji konstitusi kepada Republik Indonesia,” ungkapnya.
Menurut Gustika, merayakan adalah mengumpulkan doa dan harapan, sebagaimana makna kain slobog itu sendiri, yang mengingatkan pada batas antara yang pergi dan yang tinggal; yang dimaknai sebagai doa akan keselamatan dalam "peralihan." Simbol bahwa dari duka pun kita bisa menyemai harapan.
"Panjang umur, Republik Indonesia-ku," harapnya.
Presiden Prabowo Subianto berjoget ria di Hari Kemerdekaan. [Youtube]
Tak berhenti sampai di situ, Gustika lalu mengunggah video suasana keceriaan joget ria perayaan Kemerdekaan yang kontras dengan penderitaan rakyat.
"Bonus: geser ke slide terakhir untuk melihat penjilat rezim dan menteri HAM (ironisnya) lagi joget di atas penderitaan rakyat," tukasnya.
Kritik keras Gustika Jusuf-Hatta seketika mendapat reaksi dari warganet yang kemudian membanjiri kolom komentarnya akun instagram-nya.
" Dia yang ngetik, gue yang deg-degan ," tulis warganet.
" Kusebut kau cantik dan penting ," puji warganet.
“ Dia cucu Bung Hatta, apa yang dia takutkan, DNA pejuang mengalir di darahnya ,” balas warganet.
" Istana nyesel ngundangnya pasti ," tulis netizen.