Internasional

Kronologi 97 WNI Terlibat Kerusuhan Besar di Markas Online Scam Kamboja

21 Oktober 2025 | 19:06 WIB
Kronologi 97 WNI Terlibat Kerusuhan Besar di Markas Online Scam Kamboja
Ilustrasi markas online scam di Kamboja. (Meta AI)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengonfirmasi keterlibatan 97 Warga Negara Indonesia (WNI) dalam kerusuhan besar yang terjadi di Kota Chrey Thum, Provinsi Kandal, Kamboja, pada 17 Oktober 2025.

rb-1

Insiden ini bermula dari upaya para WNI melarikan diri setelah menjadi korban penipuan daring (online scam) yang berkedok perusahaan.

Baca Juga: Mayjen Duong Somneang, Komandan Divisi Kamboja Tewas Ditembak Militer Thailand

rb-3

Bentrokan pun terjadi dengan petugas keamanan, dan empat WNI kini telah ditahan oleh pihak kepolisian setempat.

Awal Mula Kerusuhan di Kamboja

Ilustrasi Markas Online Scam Di Kamboja. (Meta AI)Ilustrasi Markas Online Scam Di Kamboja. (Meta AI)

Baca Juga: Nenek 86 Tahun Kena Scam Tabungan Rp11,6 Miliar Ludes, tak Terima Dia Gugat Bank ke Pengadilan

Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa kerusuhan terjadi ketika para WNI berusaha kabur dari tempat kerja yang ternyata merupakan markas penipuan online.

Saat pelarian berlangsung, terjadi bentrok dengan petugas keamanan yang berusaha menahan mereka. Meski sempat terdengar suara tembakan, tidak ada korban jiwa dari pihak WNI.

Dari 97 WNI tersebut, 86 orang kini diamankan di kantor polisi Chrey Thum, sedangkan 11 orang lainnya dirawat di rumah sakit karena mengalami luka-luka.

Keempat WNI yang ditahan diduga terlibat dalam kekerasan terhadap sesama WNI saat kerusuhan berlangsung.

Respons Cepat KBRI Phnom Penh

Ilustrasi Markas Online Scam Di Kamboja. (Meta AI)Ilustrasi Markas Online Scam Di Kamboja. (Meta AI)

Menanggapi insiden ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh bergerak cepat memberikan bantuan.

Tim KBRI telah mengunjungi kantor polisi dan rumah sakit untuk memastikan kondisi para WNI serta memberikan bantuan logistik seperti makanan, alat sanitasi, dan kebutuhan perempuan.

Kemlu RI menegaskan bahwa mereka akan memberikan pendampingan hukum penuh kepada seluruh WNI yang terlibat, serta memastikan proses hukum berlangsung adil dan transparan.

Pemerintah juga tengah menyiapkan langkah pemulangan para WNI ke Indonesia setelah proses hukum selesai.

Korban Penipuan Daring

Kerusuhan ini bermula dari praktik penipuan pekerjaan luar negeri yang menjanjikan gaji besar.

Para WNI direkrut untuk bekerja di perusahaan di Kamboja, namun kenyataannya mereka dipaksa menjadi bagian dari skema penipuan online internasional. Fenomena ini bukan hal baru, Kemlu mencatat banyak kasus serupa di wilayah Asia Tenggara.

Menurut Judha Nugraha, insiden Chrey Thum merupakan kerusuhan kedua yang terjadi di pusat penipuan daring di Kamboja dalam waktu dekat, setelah kejadian di Sihanoukville pada 4 Oktober 2025.

Namun, dalam insiden sebelumnya tidak ditemukan keterlibatan WNI.

Langkah Pencegahan

Kemlu RI mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak mudah tergiur tawaran kerja di luar negeri dengan gaji tinggi tanpa verifikasi yang jelas.

Calon pekerja diminta memeriksa legalitas perusahaan melalui Kementerian Ketenagakerjaan atau BP2MI agar tidak menjadi korban penipuan serupa.

Kasus ini diharapkan menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap tawaran kerja yang tidak realistis dan berpotensi berujung pada eksploitasi.

Tag penipuan wni kamboja kerusuhan