Kronologi Kecelakaan Mahasiswi Selvi Amalia Nuraeni hingga Tewas Ditabrak Mobil Audi

Forumterkininews.id, Cianjur - Polisi akhirnya mengungkap kronologi yang menewaskan mahasiswi Universitas Suryakencana, Selvi Amalia Nuraeni di Cianjur.

Polisi menyebut korban Selvi ditabrak oleh mobil Audi A6 yang berusaha menyerobot masuk dalam iring-iringan kendaraan rombongan polisi dari Polda Metro Jaya yang hendak ke Cianjur, Jawa Barat, dalam rangka pengusutan kasus pembunuhan Wowon Cs.

"Kronologis awal yang sudah saya sampaikan pada saat rilis beberapa hari lalu, Terkait kasus lakalantas Jumat (20/1) sekira pukul 14.55 di Jalan Raya Bandung, Kampung Sabandar, Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Cianjur," kata Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga: Kalah Jauh Dari Ahmad Dhani, Total Kekayaan Once Mekel Cuma Rp29 Miliar

Peristiwa kecelakaan yang menimpa mahasiswi Selvi berawal ketika korban yang mengendarai Honda Beat dengan nomor polisi F 4193 XF melaju dari arah Bandung menuju Cianjur. Saat berada di tanjakan, korban Selvi menabrak angkutan kota alias angkot. Kemudian jatuh dan langsung tergelatak di bahu jalan.

"Pada saat itu tidak dalam situasi yang keras karena kecepatan kendaraan rendah, hanya mengakibatkan korban mengerem mendadak dan terjatuh," ujar Doni.

Saat korban terjatuh, melintas sedan hitam merek Audi dengan kecepatan tinggi dan menggunakan pelat nomor yang terpasang diduga palsu. Didalam mobil itu ada penumpukan perempuan yang diduga istri simpanan Perwira Polri.

Baca Juga: Golkar Usung Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Jusuf Hamka Jadi Wakil?

"Mobil tersebut sudah dilakukan pemeriksaan penelitian dan penyelidikan, bahwa kendaraan tersebut memang (pelat nomor) tidak sesuai dengan yang dipasang dengan saat kejadian. Nomor yang sebenarnya sudah didapatkan dengan nomor polisi B 999 LS atas nama perorangan yang beralamat di Jakarta," tuturnya.

Polisi juga sudah mendapatkan data kepemilikan kendaraan mewah bermerek Audi A6.

Selain mengumpulkan informasi dari lokasi kejadian, polisi juga telah meminta keterangan dari sembilan saksi secara estafet.

Kata polisi, saksi berinisial US sebagai penjual es kelapa muda berjarak sekitar 10 meter dari TKP mengatakan sepeda motor korban terjatuh akibat menabrak angkot. Saksi melihat korban terjatuh setelah kendaraan iring-iringan melintas.

"Jadi rombongan pengawalan (jajaran Polda Metro Jaya) itu ada melintas dan sudah melewati. Jadi korban terjatuh setelah rombongan iring-iringan beberapa detik setelah lewat, baru terjadi kecelakaan," bebernya.

Sementara mobil Audi A6 mengejar iring-iringan pihak kepolisian untuk masuk ke dalam rombongan. Hal itu diduga karena adanya permintaan dari anggota polri yang ikut dalam rombongan tersebut.

Doni mengatakan bahwa salah satu saksi melihat dengan jelas motor menabrak angkot. Dan melihat ke kanan pada saat korban terbentur sedan warna hitam.

"Saksi AJ melihat jelas korban terlindas oleh ban depan dan belakang. Apakah terlindas atau terbentur itu ranah Inafis. Mobil tersebut warna hitam, pendek, kecil tanpa lampu hazard dan tanpa lampu strobo. Bisa dipastikan itu bukan mobil kepolisian. Kendaraan tersebut datang berlawanan dari saksi," tutur Doni.

Di dalam mobil Audi, penumpang berinisial EN berada di sebelah sopir.

Kepada polisi, EN juga mengaku mendengar suara dan guncangan pada bagian ban belakang sebelah kanan seperti melindas sesuatu.

Kemudian berdasarkan kesaksian EN, sopir Audi berinisial S alias U yang baru bekerja satu minggu sebagai sopir, mengikuti iring-iringan polisi seperti seolah rangkaian pengawalan. Itu atas inisiatif pengemudi S atau U.

"Saksi lainnya adalah DS. Merupakan penumpang mobil Audi. Dia berada di sedan Audi di jok belakang kanan tepat di belakang pengemudi. DS menyampaikan keterangan mendengar suara benturan dan merasakan guncangan di ban belakang kanan. Melihat ke belakang ada pengendara dari kaca ada korban tergeletak," pungkasnya.

Polisi juga telah menetapkan sopir Audi hitam bernama Sugeng Guruh Gautama Legiman sebagai tersangka.