Kronologi Tewasnya AKBP Buddy Towoliu, Begini Kata Kapolres Jaktim

Forumterkininews.id, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Timur (Jaktim) Kombes Pol Leonardus Harapantua Simarmata mengungkapkan kronologi tewasnya Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur, AKBP Buddy A Towoliu di rel kereta api Pasar Enjo, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Sabtu (29/4).

Leonardus mengatakan terdapat rentang waktu mulai dari AKBP Buddy tiba di Polres Metro Jakarta Timur hingga ditemukan tewas di rel kereta api Pasar Enjo, Jatinegara.

“Bahwa keterangan dari saksi yakni sepupu korban atas nama Junaedi Towoliu, menjelaskan bahwa korban dengan saksi berangkat dari rumah korban menuju ke Polres Metro Jakarta Timur, menggunakan kendaraan yang sudah disiapkan oleh istri korban dan ini tiba di Polres sekitar pukul 05.45 WIB,” kata Leonardus, di Jakarta, pada Senin (1/5).

Baca Juga: Kerajaan Belanda Ingin Bangun Wisata di Kota Depok

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa setibanya di Polres Metro Jakarta Timur, korban dan saksi masuk ke ruang kerja korban di Kasat Resnarkoba.

“Di dalam ruangan korban sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh istrinya dari rumah. Selanjutnya korban ini minum obat dari dokter pasca operasi batu empedu,” ungkap Leonardus.

Sementara itu Leonardus mengatakan bahwa selama di ruangan, korban sempat berganti baju kemeja berwarna putih hingga mencoba tidur di ruangan istirahat.

Baca Juga: HUT DKI Jakarta Ke-495, Anies: Kota ini Tidak akan Pernah Berhenti Berbenah

“Namun korban ternyata tidak bisa tidur, dan terbangun lagi. Kemudian korhan membuka baju dan selanjutnya mengganti kaos dengan memakai jaket hitam,” ucap Leonardus.

Kemudian berdasarkan rekaman dari CCTV, korban keluar dari ruangannya dan turun melalui lift lantai 4 sekira pukul 09.11 WIB.

“Korban menuju gerbang masuk ataupun keluar dari Polres dengan berjalan kaki seorang diri, menyeberang jalan raya depan Polres Metro Jakarta Timur pada pukul 09.12 WIB,“ papar Leonardus.

Selanjutnya berdasarkan pantauan CCTV di Stasiun Jatinegara korban terlihat berjalan seorang diri dari Timur mengenakan pakaian yang sama sekitar pukul 09.21 WIB.

“Lalu yang berikutnya ini keterangan dari saksi masinis dan asisten masinis kereta api Tegal Bahari jurusan Pasar Senen-Tegal, mengatakan bahwa korban masuk ke Stasiun Jatinegara saat kecepatan kereta 27 km per jam dengan jarak sekitar 300 meter,” imbuh Leonardus.

Selain itu Leonardus mengatakan bahwa berdasarkan pengakuan saksi, korban berdiri seorang diri sambil melihat ke kanan dan kiri di pinggir tembok bagian dalam pembatas area rel dan Jalan Raya Bekasi Timur.

“Kemudian saksi melihat korban berjalan ke rel jalur 3 atau tempat TKP yang akan dilewati oleh Kereta Api. Selanjutnya korban tertabrak dan meninggal dunia sekira pukul 09.31 WIB,” jelas Leonardus.