FT News – Sean John Combs atau yang dikenal dengan nama panggung P Diddy tengah jadi sorotan publik. Rapper, penyanyi, penulis lagu, produser rekaman kelahiran New York, AS ini terancaman hukuman penjara seumur hidup.
Kasus hukum yang menimpa P Diddy tidak main-main. Ia diduga terlibat masalah hukum mulai dari kasus perdagangan seks hingga konspirasi pemerasan.
P Diddy sendiri telah ditangkap oleh Homeland Security atau Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat pada 16 September 2024.
Pihak pengadilan New York seperti dilansir dari Mail Online dua kali menolak permintaan jaminan yang disampaikan pihak P Diddy, akibatnya ia harus mendekam di bui sampai jadwal persidangan.
Lantas dari mana kasus P Diddy berawal? Dikutip dari Reuters, kasus hukum yang menimpa rapper 54 tahun itu berawal dari laporan mantan kekasihnya Cassandra Ventura atau Cassie pada November 2023.
Cassie saat itu melaporkan P Diddy dengan tuduhan kekerasan fisik dan seksual. Diduga P Diddy memberikan obat-obatan yang membuat Cassie kehilangan kesadaran.
Setelah itu, P Diddy diduga melakukan rudapksa kepada Cassie. Tak sampai di situ, Cassie bilang bahwa P Diddy juga mengancamnya untuk melayani hasrat seksual dengan sejumlah PSK laki-laki yang disewa oleh P Diddy.
Namun gugatan hukum dari Cassie ini berakhir antiklimaks. Kabarnya, P Diddy memberikan kompensasi dengam nilai cukup besar kepada Cassie agar kasus tidak berlanjut ke meja hijau.
Dalam gugatan yang dilayangkan Cassie juga terkuak bahwa P Diddy diduga melakuka tindakan lebih parah yakni mengebom mobil mendiang rapper Kid Cudi. Hal ini karena Cudi mencoba menggoda Cassie.
Namun 6 hari setelah gugatan Cassie berakhir antiklimaks, P Diddy kembali digugat oleh Joi Dickerson-Neal, tuduhannya masih sama yakni kekerasan seksual.
Joi mengatakan bahwa Diddy sengaja membiusnya dan melakukan pemerkosaan. P Diddy membantah tuduhan itu. Namun dari itu, kotak pandora sudah terbuka.
Rumors are circulating it’s not “baby oil” the FEDS confiscated but 1,000’s of bottles of GHB drug at P. Diddy’s place, a drug known on the streets as “Liquid Ecstasy.” The drug is a clear, slippery liquid that once applied to the body acts as a “performance enhancing additive”… pic.twitter.com/U49uRb2B2C
— Diana Wallace (@DianaWallace888) September 25, 2024
Wanita lain bernama Liza Gardner juga melaporkan bahwa ia jadi korban pemerkosaan P Diddy. Selain setidaknya ada dua sampai tiga gugatan anonim mengarah kepada P Diddy.
Bahkan ada dugaan bahwa P Diddy menggunakan label musiknya Bad Boy Entertaiment untuk melakukan praktek perdagangan seks. Presiden Bad Boy Entertaiment, Harve Pierra diduga terlibat.
Pada 25 Maret 2024, rumah P Diddy di Los Angele dan Miami, AS digeledah oleh pihak Homeland Security Investigations. Dari penggeledahan itu, di rumah P Diddy ditemukan senjata api hingga mainan seks.
Bersumber dari laporan CNN, salah satu petugas Homeland Security menemukan setidaknya ada 1000 botol baby oil dan lubricant. Temuan ini membuat P Diddy diduga melakukan praktek pemerkosaan massal.
Sejumlah fakta pun makin mengagetkan publik. Muncul dugaan bahwa P Diddy selalu mengundang orang baik artis pendatang baru, orang biasa, bahkan gadis di bawah umur untuk pesta seks di rumahnya.
Parahnya lagi selama pesta seks itu berlangsung para tamu dibius dengan obat terlarang dan melakukan hubungan badan dengan P Diddy. Pesta liar P Diddy ini kemudian dikenal dengan sebutan ‘Freak Offs’.
Tak berhenti disitu, diduga selama pesta itu berlangsung, P Diddy merekam. Hal itu terbukti dari kamera CCTV yang ada di tiap sudut rumah P Diddy. Nah rekaman ini yang kemudian diduga dijadikan P Diddy untuk melalukan pemerasan.
Dari sini muncul sejumlah keterlibatan para artis lainnya di pesta ala P Diddy itu mulai dari nama Jennifer Lopez, Paris Hilton, Kelly Osborne, Kim Kardashian hingga Beyonce.
Namun sumber dari Homeland Security mengatakan para artis yang namanya mulai berseliweran di sosial media belum tentu terlibat namun mungkin tahu apa yang terjadi di rumah P Diddy itu.
Bahkan belakangan nama Justin Bieber terseret di kasus ini. Diduga penyanyi Usher menjual Bieber demi menghabiskan waktu 48 jam bersama P Diddy. Hal ini kabarnya terjadi saat Bieber masih berusia 15 tahun dan menunggu rilis album pertamanya.
