Lagi Pidato di Sidang Umum PBB Mikrofon Presiden Prabowo Mati, Ini Penjelasan Kemlu

Presiden RI, Prabowo Subianto mendadak viral saat sedang pidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB). Pasalnya, di tengah pidato, tiba-tiba mikrofon Prabowo mati.

Insiden ini terjadi tepat setelah Prabowo menawarkan pasukan perdamaian untuk Palestina. Banyak spekulasi beredar di media sosial, mulai dari dugaan gangguan teknis hingga sabotase.

Namun, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan bahwa penyebab sebenarnya murni karena alasan prosedural, bukan masalah teknis.

Penjelasan Resmi Kemlu RI

Direktur Informasi dan Media Kemlu RI, Hartyo Harkomoyo, menjelaskan bahwa setiap pemimpin negara hanya diberi waktu lima menit untuk menyampaikan pidato dalam forum tingkat tinggi PBB.

“Terdapat aturan prosedur bahwa setiap negara mendapat kesempatan lima menit. Apabila pidato melebihi batas waktu, maka mikrofon akan dimatikan secara otomatis,” ujar Hartyo kepada wartawan, Selasa (23/9/2025).

Mikrofon Presiden Prabowo otomatis terputus tepat setelah ia mengucapkan kalimat: “Kami bersedia menyediakan pasukan perdamaian.” Saat itu, durasi pidatonya sudah melampaui batas waktu yang ditetapkan panitia PBB.

Bukan Hanya Prabowo, Erdogan Juga Alami Hal Serupa

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. [Instagram]Menariknya, insiden serupa juga menimpa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang berpidato sebelum Prabowo dalam sesi yang sama.

Menurut Direktorat Komunikasi Turki, mikrofon Erdogan terputus otomatis karena ia berbicara lebih dari lima menit.

Salah satu penyebabnya, Erdogan sempat berhenti beberapa kali untuk merespons tepuk tangan dari para hadirin.

Hal ini menegaskan bahwa pemutusan mikrofon adalah prosedur standar yang berlaku untuk semua pemimpin negara, bukan kasus khusus terhadap Presiden Prabowo.

Pesan Prabowo Tetap Tersampaikan

Presiden Prabowo pidato di Sidang Umum PBB. [Instagram]Meski mikrofon mati, Hartyo memastikan bahwa pidato Presiden Prabowo tetap dapat didengar dengan jelas oleh para delegasi di Aula Sidang Majelis Umum PBB.

“Presiden Prabowo menyampaikan pidatonya dengan suara cukup lantang, sehingga meski mikrofon terputus, pesan beliau masih terdengar jelas,” pungkas Hartyo.

Sidang Majelis Umum PBB kali ini merupakan bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) internasional yang membahas isu Palestina dan implementasi solusi dua negara.

Sebanyak 33 pemimpin negara dan organisasi internasional hadir, termasuk perwakilan dari Uni Eropa dan Liga Arab. Forum tersebut dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam mewujudkan perdamaian di Timur Tengah, termasuk dengan menawarkan kontribusi pasukan perdamaian bagi Palestina.