FTNews - Untuk menekan angka kemiskinan di Banten, pemerintah provinsi (pemprov) setempat telah menyiapkan tiga strategi khusus untuk dijalani pada tahun ini.

Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten pada tahun lalu merilis, prosentase penduduk miskin per Maret 2023 yakni mencapai 6,17 persen atau 826,13 ribu orang. Jumlah tersebut turun 0,07 persen atau sekitar 3.530 jiwa dibanding September 2022.

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Banten Virgojanti mengungkapkan dalam menekan angka kemiskinan di Banten, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari BPS.

"Dari rekomendasi BPS kita lihat juga bagaimana, wilayah mana saja, sehingga program itu dapat tepat sasaran," katanya.

Lebih lanjut, ia memaparkan tiga strategi yang disiapkan Pemprov Banten.

Strategi tersebut meliputi pengurangan beban pengeluaran, mengurangi kantong-kantong kemiskinan dan meningkatkan pendapatan.

Selanjutnya, ketiga strategi itu akan dilakukan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemprov Banten dengan berbagai program kegiatannya selama tahun anggaran 2024.

Sementara itu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar menyatakan pihakny akan terus menggiatkan pembangunan yang sudah diformulasikan di masing-masing APBD Tahun 2024.

Ia juga memastikan bakal konsisten mengimplementasikannya karena merupakan bagian dari gerakan reformasi birokrasi tematik berdampak yang sudah diluncurkan beberapa tahun lalu.

"Saya pastikan formulasi APBD di provinsi serta kabupaten dan kota mendukung ke arah pembangunan tematik itu seperti penanganan stunting, gizi buruk, peningkatan investasi serta penanggulangan kemiskinan ekstrem," katanya.

Selain kemiskinan, pada tahun ini Banten memprioritaskan tiga program lainnya, seperti stunting, gizi buruk, dan pengendalian inflasi.

"Ada empat program prioritas di anggaran tahun ini yaitu penanganan kemiskinan ekstrem, stunting, gizi buruk, dan pengendalian inflasi," kata Virgojanti.