Lebaran 2025 di Indonesia Diprediksi Serentak, Bagaimana dengan Arab Saudi?
Nasional

Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 sebentar lagi akan tiba. Sejumlah negara Islam dan masyarakat muslim di seluruh dunia bersiap menyambutnya.
Penetapan Lebaran 2025 dilakukan dengan sejumlah cara. Hal ini sama dengan saat penetapan 1 Ramadan 1446 Hijriah
Ada yang melakukan pengamatan hilal (rukyat). Ada juga dengan perhitungan astronomis (hisab).
Baca Juga: Idul Adha 1443H Lebih Awal, Gedung Dakwah Muhammadiyah Indramayu Membludak
Di Arab Saudi, akan dilakukan pemantauan hilal pada, Sabtu 29 Maret 2025, untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah.
Jika hilal terlihat, makan Lebaran 2025 di Arab Saudi jatuh pada Minggu, 30 Maret. Bila hilal tidak terlihat, maka Idul Fitri 1446 Hijriah jatuh pada 31 Maret 2025.
Dikutip dari Middle East Eye, kalender Kerajaan Arab Saudi telah menentukan bahwa Hari Raya Idul Fitri jatuh pada, Minggu 30 Maret 2025.
Baca Juga: Paus Fransiskus ke RI Pakai Pesawat Komersial-Tak Menginap di Hotel Mewah, Muhammadiyah: Jadi Teladan Pemimpin
Namun, para astronom mengatakan bahwa hilal tidak akan terlihat di sebagian besar wilayah dunia, termasuk Timur Tengah, pada Sabtu 29 Maret 2025.
Pusat Astronomi Internasional (IAC) yang berbasis di Uni Emirat Arab menjelaskan bahwa di hilal di Timur Tengah mustlih terlihat pada hari Sabtu besok, bahkan dengan teknologi baru.
"Bagi negara-negara yang mewajibkan pengamatan hilal, Ramadan diperkirakan berlangsung 30 hari dai Idul Fitri diperkirakan jatuh pada hari Senin, 31 Maret," demikian laporan terbaru dari IAC.
Lebaran 2025 di Indonesia Serentak
Sementara itu, Lebaran 2025 di Indonesia antara pemerintah, PBNU dan Muhammadiyah diprediksi serentak, yakni jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
Berdasar data BMKG, ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada Sabtu, 29 Maret 2025 berkisar antara -3,29 derajat di Merauke, Papua sampai dengan -1,07 derajat di Sabang, Aceh.
Kemudian, ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada Minggu, 30 Maret 2025 berkisar antara 7,96 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 11,48 derajat di Sabang, Aceh.
Sementara, elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam pada Sabtu, 29 Maret 2025 berkisar antara 1,06 derajat di Kebumen, Jawa Tengah sampai dengan 1,61 derajat di Oksibil, Papua.
Pemerintah dan PBNU mengikuti kriteria MABIMS atau kesepakatan bersama Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura untuk menentukan awal bulan hijriah.
MABIMS punya patokan awal bulan hijriah adalah hilal punya tinggi minimal 3 derajat dan elongasi atau jarak sudut Matahari-Bulan 6,4 derajat.
Dengan demikian, Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 versi MABIMS kemungkinan besar akan jatuh pada Senin, 31 Maret. Karena ketinggian hilal dan elongasi pada 29 Maret tidak memenuhi syarat.
Sementara itu, Muhammadiyah sudah lebih dulu menetapkan Lebaran 2025 atau Idul Fitri pada, Senin 31 Maret 2025.
Dengan begitu, diprediksi Lebaran 2025 serentak di Indonesia.