Lelucon 'Pertamax adalah Pertalite yang Nggak Antre' Dianggap Wajar, DPR : Jangan Salahkan Rakyat
Lelucon Pertamax adalah Pertalite yang Nggak antre sempat viral di sejumlah media sosial.
Anggota Komisi VI DPR RI Sadarestuwati menganggap itu hal yang wajar.
Dirinya memahami bagaimana kekecewaan dan ketidakpercayaan publik akibat ulah mafia minyak mengoplos pertalite menjadi pertamax.
Baca Juga: Benarkah Prabowo Tiru Gaya Sukarno saat Jadi Presiden RI, Ini Penjelasan Rayahu Saraswati
"Jangan disalahkan rakyat merasa ada trust issue dan marah," kata Sadarestuwati dalam keterangannya, Jumat (28/2/2025) kemaren.
Dia menilai, kasus tersebut mencerminkan kehadiran Pertamina untuk menambah penderitaan rakyat.
Sehingga, pemerintah jangan menyalahkan rakyat jika tak percaya dengan Pertamina.
Baca Juga: DPR Segera Bentuk Pansus Haji Sepulang dari Makkah dan Madinah
"Kasus ini justru memperlihatkan bahwa Pertamina hadir untuk penderitaan rakyat. Ini serba kacau dan berkebalikan," tegas Sadarestuwati.
Komisi VI DPR RI rencananya akan segera memanggil Pertamina untuk segera menangani masalah Pertalite dan Pertamax dengan solusi yang clean and clear.
Sebab, menurutnya, muncul dugaan kasus ini merupakan fenomena gunung es.
"Coba dihitung, ada berapa konsumen di pabrikan mobil dan bengkel mobil yang mengadu ke Komisi VI terkait urusan 'Pertalite yang nggak antre' ini. Korbannya itu masyarakat lho, jangan dianggap enteng. Saya akan minta Badan Perlindungan Konsumen ikut turun tangan biar komprehensif," papar dia.
Politikus PDIP ini berharap, proses audit dan penyelidikan kasus secara menyeluruh terhadap proses pengadaan BBM Pertamina harus benar-benar dilandasi prinsip transparansi dan tidak pandang bulu.
Karena, ditengarai masih ada dugaan konflik kepentingan di dalam Pertamina.
"Rakyat tahu itu masih ada kaitannya dengan Nepotisme. Benar itu, rakyat tahu tapi mereka diam tak berani bersuara," ungkapnya