Lepas 393 Jemaah Haji Kloter Pertama, Nasaruddin Umar: Jaga Niat dan Kesehatan

Sosial Budaya

Jumat, 02 Mei 2025 | 13:31 WIB
Lepas 393 Jemaah Haji Kloter Pertama, Nasaruddin Umar: Jaga Niat dan Kesehatan
Menag Nasaruddin Umar. [Instagram]

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar berpesan kepada 393 jemaah haji kloter pertama Indonesia untuk senantiasa menjaga niat beribadah dan kesehatan selama menunaikan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi.

rb-1

Hal ini disampaikan Nasaruddin Umar saat melepas rombongan kloter pertama jemaah haji Indonesia tahun 2025. Ia menegaskan bahwa haji bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan spiritual menuju langit, yang penuh dengan kesucian dan pengorbanan.

"Perjalanan haji ini bukan perjalanan biasa. Ini adalah perjalanan ke langit. Karena itu, perbaikilah niat, karena keikhlasan adalah vitamin paling kuat dalam menjalankan ibadah ini," ujar Menag Nasaruddin dalam keterangan resminya, Jumat 2 Mei 2025.

Baca Juga: Mengenal Green Theology yang Dipromosikan Menteri Agama

rb-3

Ia menjelaskan bahwa, tidak semua orang mendapat undangan dari Allah untuk berhaji.

Menag Nasaruddin Umar saat menyambut jemaah haji kloter pertama. [dok Kemenag]

"Ratusan juta umat Islam di dunia, tetapi yang diundang hanya segelintir. Maka jagalah kesucian perjalanan ini, jangan sampai energi tersedot oleh hal-hal yang tidak perlu," pesan Menag saat melepas 393 jemaah haji kloter pertama.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan jemaah. Ia menyebutkan, pada tahun 2023 tercatat lebih dari 773 jemaah haji Indonesia wafat, mayoritas karena penyakit jantung dan paru. Oleh karena itu, ia mengimbau jemaah menjaga kondisi sejak keberangkatan hingga pulang ke tanah air.

Baca Juga: BSI Akan Buka Cabang di Jeddah, Siap Layani Transaksi Haji dan Umrah di Arab Mulai 2026

"Bapak Ibu, kalau ingin berbuat baik, jagalah kesehatan. Karena jika banyak jemaah tidak sehat, dampaknya bukan hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada jemaah haji Indonesia di masa depan. Kondisi tingkat kesehatan jemaah ini bisa berdampak pada pembatasan kuota dan kenaikan premi asuransi bagi jemaah selanjutnya," tegas Menkes.

Ia juga mengingatkan agar jemaah jangan sungkan menggunakan masker bila sudah merasa tidak fit. "Ini baik, agar jangan sampai menularkan kepada yang lain," tuturnya.

Menkes juga menyarankan agar jemaah senantiasa memantau kondisi kesehatannya. Menurutnya ada tiga indikator yang dapat menyebabkan serangan jantung, sebagai penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian jemaah haji.

Ilustrasi umat Islam menunaikan ibadah haji 2025. [pixabay]

“Serangan jantung itu tidak muncul tiba-tiba, ada tiga indikatornya, yaitu darah tinggi, gula tinggi, kolesterol tinggi. Tiga indikator ini yang paling banyak memicu serangan jantung di tanah suci,” tambahnya.

Pemerintah juga mengingatkan pentingnya disiplin dalam mengikuti aturan haji, termasuk soal visa. Ia menegaskan, tidak ada toleransi bagi jemaah yang tidak memiliki visa haji resmi.

Pemerintah juga menyampaikan bahwa Indonesia mendapatkan kemudahan dari otoritas Saudi, termasuk kemudahan akses rumah sakit. Hal ini merupakan hasil dari lobi-lobi yang panjang dan upaya diplomatik pemerintah Republik Indonesia.

"Alhamdulillah, dengan sistem pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat dan adanya pendampingan medis, angka kematian jemaah haji Indonesia tahun lalu menurun drastis dibanding tahun 2023," jelas Menkes.

Tag Arab Saudi Jemaah Haji Menkes Menag Haji Nasaruddin Umar Ibadah Haji 2025

Terkini