Link 19 Minutes Viral Video yang Guncang India, Rekaman Pribadi Sejoli Bocor

Link 19 minutes viral video menghebohkan warganet di India. Video tersebut, diklaim sebagai rekaman pribadi sepasang kekasih yang bocor di internet.

Video berdurasi 19 menit 34 detik pada akhir November 2025, dengan cepat menyebar di berbagai platform, memicu reaksi campur aduk dan kebingungan di kalangan netizen.

19 minutes viral video kemudian menjadi trending dan menjadi buruan warganet, tidak hanya di India, tapi juga di belahan negara lain yang penasaran dengan isi video sejoli tersebut.

Baca Juga: Fenomena Gua Safawardi Sempat Viral Disebut Tembus ke Mekah, Simak Penjelasan Arkeolog

Beberapa warganet menuding, wanita di dalam 19 minutes viral video adalah seorang influencer di India.

Tudingan ini memicu banjir pesan dan komentar untuk influencer tersebut, yang dikenal dengan akun instagram ‘sweet_zannat_12374,’.

Pemilik akun Sweet Zannat kemudian mengklarifikasi kalau wanita dalam video itu bukanlah dirinya.

Baca Juga: Beredar Link Video Hilda Pricillya Viral di Media Sosial, Benarkah?

Video klarifikasinya mendapatkan lebih dari 9 juta penayangan di akun instagram, menunjukkan minat publik terhadap kasus ini.

Dalam penjelasannya, Sweet Zannat meminta penonton untuk membandingkan dirinya dengan wanita dalam video yang bocor.

Dia juga mengungkapkan frustrasinya karena orang-orang membanjiri kolom komentarnya dengan referensi ‘19 menit’ dan menuduhnya bertanggung jawab atas tindakan orang lain, yang menurutnya tidak logis.

Sweet Zannat mengklaim bahwa video yang bocor adalah video kecerdasan buatan atau AI.

Ia menyebutkan bahwa dia bahkan belum lulus dari kelas 12, sementara wanita dalam video viral tersebut berbicara bahasa Inggris.

Bahaya Video AI

Ilustrasi video AI. [Pexels]Bahaya video AI yang sangat mirip, seperti deepfake, meliputi beberapa risiko serius.

Video deepfake bisa menampilkan seseorang melakukan atau mengucapkan hal yang sebenarnya tidak pernah mereka lakukan, sehingga secara nyata bisa merusak reputasi dan nama baik korban.

Ini tidak hanya menyebabkan stres berat dan trauma psikologis, tetapi juga bisa dipakai untuk penipuan, pemerasan, dan penyebaran informasi palsu yang berbahaya secara sosial dan politik.

Ancaman nyata lainnya adalah kemudahan dalam membuat video deepfake yang sangat realistis berkat kemajuan AI generatif, sehingga membingungkan bahkan untuk mata dan telinga manusia biasa dalam membedakan yang asli dan palsu.

Kejahatan siber menggunakan teknologi ini semakin berkembang meluas mulai dari penipuan finansial, pemerasan dengan video palsu, hingga manipulasi opini publik.

Hal ini menyebabkan perlunya kewaspadaan dan literasi digital yang tinggi untuk menghindari kerugian pribadi dan sosial yang besar.

Secara singkat, bahaya video AI sangat mirip adalah:

- Merusak nama baik dan reputasi seseorang melalui konten palsu yang sangat realistis.

- Memicu trauma psikologis akibat penyebaran informasi bohong yang terkesan nyata.

- Digunakan dalam penipuan dan pemerasan, termasuk penipuan finansial dengan menggunakan kloning suara dan video.

- Menjadi alat manipulasi politik dan sosial yang memperkeruh situasi.

- Mempercepat serangan siber dan menyulitkan deteksi keaslian konten oleh masyarakat umum.

Langkah mitigasi yang paling efektif adalah meningkatkan literasi digital, menggunakan teknologi pendeteksi deepfake, dan meningkatkan regulasi hukum terhadap penyalahgunaan AI untuk hal-hal negatif.