Love and Hate Relationship Rizal Ramli-Jusuf Kalla di Dua Kabinet

FTNews - Kepergian Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli membawa duka mendalam bagi segenap tokoh baik yang berkawan baik maupun berseberangan dengan si ‘Rajawali Kepret’.

Salah satu tokoh nasional yang kerap berseberangan dengan Rizal Ramli, yakni Muhammad Jusuf Kalla.

Saat takziyah ke rumah duka Rizal Ramli di Jalan Bangka Jakarta Selatan (Jaksel), Wakil Presiden ke 10 dan ke-12 itu mengungkapkan bahwa sosok almarhum selama ini merupakan sahabat di matanya.

JK mengaku saling kritik di antara keduanya memang kerap tersiar ke publik dengan perbedaan pendapat yang tajam.

“Selama pemerintahan saya sering beda pendapat dan tajam dengan Rizal. Tapi kita tetap bersahabat walau kadang bertentangan. Beliau terima itu dan saya terima,” katanya kepada wartawan, Rabu (3/1/2024).

Semasa hidup, Rizal mengaku pernah beberapa kali dijegal oleh Jusuf Kalla saat akan diangkat menjadi menteri kabinet di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Cerita tersebut disampaikannya di YouTube Karni Ilyas Club beberapa waktu silam.

Kepada Karni Ilyas, ia mengemukakan sempat akan diangkat menjadi Menteri Ekonomi saat Pemerintahan Jokowi periode pertama. Namun, Jusuf Kalla menjegalnya untuk menempati posisi tersebut.

JK Selalu Blok Saya

“Waktu dia (Jokowi) jadi presiden, dia maunya Rizal Ramli jadi menteri ekonomi. Tapi, JK selalu blok saya. Pokoknya, JK tidak mau Rizal pegang ekonomi dan keuangan,” katanya.

Kondisi serupa juga pernah dialami sebelumnya saat Pemerintaha SBY. Saat itu, SBY memintanya mengisi posisi Menteri Ekonomi, tapi diganjal wakil presiden JK.

“SBY sudah tanda tangan RR Menteri Ekonomi, diganjal sama JK. Abis itu SBY pertahankan jadi menteri keuangan, dia tidak setuju lagi, akhirnya SBY minta RR jadi menteri BUMN, dia tak setuju, last minutes ditunjuk jadi menteri perindustrian kabinet SBY pertama, saya nolak, itu bukan keunggulan kita, terima kasih dah,” katanya.

BACA JUGA:   Kunker Ke Sumut, Jokowi Resmikan Infrastruktur dan Serahkan BLT
Ekonom Senior Rizal Ramli. (Screenshoot IG Rizalramli.official)

Bahkan saat akan diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal menceritakan saat itu diundang ke Istana Bogor oleh Jokowi.

Namun setibanya di Istana Bogor, Rizal mengaku tidak dijamu seperti tamu lainnya yang diundang ke istana. Jokowi saat itu beralasan kepadanya, takut pertemuan tersebut bocor keluar.

“Mas Rizal, ini enggak ada ubi atau kue pagi-pagi. Karena saya suruh keluar semua, saya takut bocor pertemuan kita ini,” ujarnya menirukan.

Saat itu, Jokowi meminta Rizal Ramli membantunya sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman.

Namun, ia mengaku menolaknya, karena bukan keunggulannya. Ia juga memberikan daftar nama-nama yang dirasa lebih cocok mengisi posisi Menko Kemaritiman kepada Jokowi.

Rizal mengatakan hanya ingin membantu Jokowi di luar pemerintahan. Tak hanya itu, ia juga mengaku siap membantu Jokowi menyumbangkan gagasannya bila diperlukan.

“Jokowi bilang: ‘Mas Rizal, yang minta tolong itu bukan saya Jokowi presiden. Siapa sih saya dibanding Mas Rizal, pengalaman, jam terbang. Yang minta tolong ini rakyat Indonesia yang ingin hidupnya lebih baik’,” katanya.

Lantaran ucapan Jokowi itu, Rizal akhirnya luluh dan akhirnya bersedia membantu Jokowi sebagai Menko Kemaritiman.

“Karena dia ngomong gitu, akhirnya ya sudah saya ambil hikmahnya. Tapi, dengan satu syarat ya, nggak lapor-lapor sama pak JK,” tutur Rizal.

Saat itu, Rizal Ramli menjabat sebagai Menko Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo pada 12 Agustus 2015.

Namun, Rizal Ramli hanya menduduki jabatan tersebut selama setahun dan digantikan Luhut Binsar Pandjaitan.

Artikel Terkait