Macet Bikin Stress, Kenali Apa Itu Traffic Stress Syndrome dan Gejalanya!
Kesehatan

Menghabsikan waktu untuk keluar rumah dengan berpergian adalah suatu hal yang dapat menghilangkan rasa kebosanan.
Ketika dalam perjalanan melewati jalan perkotaan atau menuju tempat rekreasi, sering kali menghadapi kondisi macet.
Jalanan yang macet memang kerap kali memicu stres, khususnya bagi kalangan orang yang tinggal di kota-kota besar.
Baca Juga: Dampak Buruk Stress Eating, Keasyikan Makan Hingga Tidak Bisa Bedakan Lapar
Tak jarang orang mengalami stres karena macet, menghabiskan waktu lama di jalan untuk menempuh perjalanan atau mobilitas mereka sehari-hari.
Tentu, menghabiskan waktu berjam-jam di jalan bukanlah hal yang menyenangkan. Belum lagi jika mungkin seseorang bertemu dengan pengendara lain yang menyalip dan tak taat aturan, hingga cuaca yang panas atau bahkan hujan.
Yuk kita kenali apa itu gangguan stres karena macet atau dikenal dengan istilah Traffic Stress Syndrome dan gejalanya? Simak dibawah ini!
Baca Juga: Sistem Lalu Lintas Solo Berbasis AI dan Sudah Terverifikasi
Apa itu Traffic Stress Syndrome?
Selain merugikan dari segi waktu, kemacetan juga berdampak pada kesehatan mental seseorang.
Melansir dari penelitian yang diterbitkan oleh International Online Medical Council (IOMC), ditunjukkan bahwa menghabiskan waktu lebih dari 3 jam 10 menit per hari untuk berkendara bisa meningkatkan risiko stres hingga 80,4%. Lalu, muncullah istilah Traffic Stress Syndrome.
Apa itu traffic stress syndrome? Traffic Stress Syndrome atau sindrom stres lalu lintas adalah sebuah kondisi di mana pengemudi mengalami stres karena kemacetan lalu lintas.
Ada berbagai hal yang membuat macet menyebabkan stres bagi pengendara maupun penumpang. Yang pertama adalah ketidakpastian. Saat terjebak macet, seseorang tidak dapat memastikan kapan ia akan tiba di tempat tujuan dan ketidakpastian itu memicu stres.
Yang kedua adalah kecemasan. Rasa tidak berdaya saat berada di tengah kemacetan dapat meninggalkan kecemasan. Seseorang akan cenderung mengkhawatirkan banyak hal.
Yang ketiga adalah rasa jengkel. Siapa yang tak jengkel jika harus menghabiskan waktu lama di jalanan karena maceet? Terlebih, ketika macet tak jarang kita menemui pengemudi lain yang menyela, tidak taat aturan dan membunyikan klakson secara berlebihan.
Yang terakhir adalah rasa tidak produktif. Menghabiskan waktu lama di jalanan dengan penuh ketidakpastian membuat seseorang merasa kehilangan waktu produktifnya. Hal ini kerap menimbulkan rasa bersalah dalam diri seseorang secara tidak langsung.
Gejala Traffic Stress Syndrome
Pada dasarnya, gejala traffic stress syndrome sama seperti gangguan stres pada umumnya. Selain itu, seseorang mungkin akan merasakan berbagai gejala lain saat berkendara, antara lain:
- Cemas
- Mudah marah
- Kesulitan konsentrasi
- Peningkatan detak jantung
- Timbulnya gejala stres fisik, seperti otot kaku hingga kelelahan