Lifestyle

Madas Nusantara Muda Laporkan DA7 ke KPI, Ajang Bakat Dituding Jadi Adu Modal

20 Desember 2025 | 20:32 WIB
Madas Nusantara Muda Laporkan DA7 ke KPI, Ajang Bakat Dituding Jadi Adu Modal
Madas Nusantara Muda saat menyambangi kantor KPI untuk menyampaikan laporan terkait mekanisme penilaian DA7 Indosiar. [TikTok]

Organisasi Madas Nusantara Muda menyambangi kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menyampaikan laporan sekaligus keprihatinan terhadap mekanisme penilaian salah satu program pencarian bakat di televisi swasta nasional.

rb-1

Dalam kunjungan tersebut, Madas Nusantara Muda secara khusus menyoroti program D’Academy 7 (DA7) Indosiar.

Mereka menilai ajang tersebut telah mengalami pergeseran dari esensi awal sebagai kompetisi pencarian bakat.

Baca Juga: Virtual Gift DSultan DA7 Tembus Puluhan Juta? Begini Cara Kirimnya

rb-3

Karena penentuan peserta yang lolos hingga keluar sebagai juara dinilai terlalu didominasi oleh sistem virtual gift, bukan murni berdasarkan kualitas kemampuan peserta.

KPI Terima Laporan, Madas Tegaskan Bukan Membela Peserta Tertentu

Baca Juga: Hasil Grand Final Dangdut Academy 7 Malam Pertama: Siapa yang Unggul Virtual Gift?

Ketua Umum Madas Nusantara Muda, Abdul Kholiq, mengatakan laporan yang disampaikan telah diterima dengan baik oleh KPI dan akan dianalisis lebih lanjut untuk ditindaklanjuti.

Ia menegaskan, laporan tersebut tidak bertujuan untuk membela atau menjatuhkan peserta tertentu, serta tidak berkaitan dengan isu suku, ras, atau golongan apa pun.

Kehadiran Madas Nusantara Muda, menurutnya, merupakan bentuk representasi dari keresahan masyarakat umum.

"Kami dari Madas Nusantara Muda. Kami datang ke sini menyampaikan laporan kami terkait program Indosiar DA7," ujar Abdul Kholiq seperti dikutip dari akun TikTok @dpk.madas.nu.sentul.

"Kami menyampaikan keprihatinan serius terhadap program DA7 Indosiar khususnya mekanisme penentuan peserta lolos dan juara yang dominan ditentukan dari virtual gift," lanjutnya.

"Jadi kami melihat nilai pola ini menggeser esensi ajang pencarian bakat dari nilai kemampuan menjadi adu kekuatan finansial," sambungnya lagi.

Dinilai Geser Esensi Ajang Pencarian Bakat

Ketua Umum Madas Nusantara Muda, Abdul Kholiq menyampaikan keprihatinan atas dominasi sistem virtual gift dalam penentuan peserta DA7 Indosiar. [TikTok]Ketua Umum Madas Nusantara Muda, Abdul Kholiq menyampaikan keprihatinan atas dominasi sistem virtual gift dalam penentuan peserta DA7 Indosiar. [TikTok]

Menurut Abdul Kholiq, ajang pencarian bakat seharusnya mengedepankan penilaian profesional dari para juri berdasarkan kemampuan peserta, bukan ditentukan oleh besarnya dukungan finansial dari pihak tertentu.

Dalam pernyataan sikapnya, Madas Nusantara Muda menyampaikan keprihatinan serius terhadap pola penilaian DA7 yang dinilai berpotensi menggeser orientasi publik, khususnya generasi muda, dari prestasi dan bakat menuju dominasi modal.

“Kami tidak menolak inovasi digital, namun menolak ketidakadilan yang dibungkus inovasi. Penyiaran publik harus menjunjung tinggi integritas, transparansi, dan tanggung jawab sosial,” kata Abdul Kholiq.

Penilaian virtual gift DA7 yang menuai pro kontra. [Vidio]Penilaian virtual gift DA7 yang menuai pro kontra. [Vidio]

Ia pun mendesak Indosiar untuk mengembalikan peran utama juri profesional dalam penilaian, serta membuka mekanisme penilaian secara transparan kepada publik.

"Kami mendesak Indosiar mengembalikan penilaian peran utama juri profesional serta membuka secara transparan mekanisme penilaian kepada publik," ucap Abdul Kholiq.,

Sebagaimana diketahui, sistem virtual gift sebagai penentu nilai peserta DA7 belakangan memang menuai pro dan kontra.

Apalagi, nilai virtual gift tertinggi disebut bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Kondisi ini memicu kekecewaan publik ketika peserta dengan bakat luar biasa harus tersingkir karena kalah dalam perolehan virtual gift dibandingkan peserta lain.

Tag KPI Indosiar Dangdut Academy DA7 Madas Nusantara Muda