Mahasiswi Jadi Korban Penganiayaan dalam Ospek, Kampus di Sulawesi Tenggara Siapkan Tim Investigasi

FT News – Sebuah video dugaan penganiayaan pada mahasiswi baru di Universitas Lakidende atau Unilaki Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hal tidak mengenakan tersebut menimpa mahasiswi baru dari Teknik Unilaki yang berinisialkan ST.

Menurut laporannya ke Polres Konawe, ia mengaku dianiaya oleh seniornya yang berinisial A.

Dugaan perundungan dan penganiayaan tersebut terjadi pada Rabu (18/9) yang kerap berlanjut dalam penutupan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Kamis (19/9).

Menanggapi dugaan tersebut, Rektor Universitas Lakidende Prof. Dr. Ir. La Karimuna, MSc. Agr, ia mengutuk keras tindakan tersebut dalam konferensi pers, Minggu (22/9).

“Kami pihak universitas dan Yayasan Lakidende Razak Porosi mengutuk keras kekerasan yang dilakukan oleh mahasiswa senior kepada juniornya yang dilakukan di luar kampus,” ungkapnya.

Sebagai tanggapannya, kampus pun telah membentuk tim investigasi untuk menyelesaikan perkara ini.

“Apabila terbukti melakukan tindakan penganiayaan, pihak kampus dan yayasan akan mengambil sikap tesgas, menjatuhkan hukuman hingga pemecatan,” ujar Prof. La Karimuna.

Khalid Usman, S.H, M.H, selaku Bidang Hukum Unilaki yang mendampingi rektor, mengatakan bahwa pihaknya juga mendukung penuh proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.

Ilustrasi korban perundungan kekerasan seksual. Foto: canva

“Meskipun dugaan penganiayaan ini terjadi di luar lingkungan kampus, tetapi kami tetap bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan ini,” ujarnya.

“Karena dari keluarga korban juga sudah melaporkan hal ini ke polisi, maka kami pihak kampus dan yayasan tetap mendorong pihak kepolisian menyelidiki oknum mahasiswa tersebut,” lanjut Khalid.

BACA JUGA:   Gempa 6,5 SR Guncang Afghanistan

Rektor La Karimuna sangat menyayangi kejadian ini. Ia pun juga meminta maaf sebesar-besarnya atas dugaan tindakan kekerasan yang terjadi oleh mahasiswanya.

“Kami sangat menyayangkan tindakan mahasiswa senior terhadap junior. Di mana, tindakana tersebut telah memberi dampak negatif untuk institusinya,” jelasnya.

Untuk menanggapi hal ini juga, ia akan memberlakukan sosialisasi di lingkungan kampus untuk menjaka keamanan, kenyamanan, dan iklim yang kondusif dalam kampus.

Artikel Terkait