Mantan Dewan OpenAI Sebut Sam Altman Manipulatif

FTNews – OpenAI merupakan perusahaan teknologi yang sedang naik daun saat ini. Perusahaan pengembang artificial intelligence (AI) ini berada di bawah pimpinan Sam Altman. Namun, mantan dewan OpenAI, Helen Toner, sebut bahwa Sam Altman memiliki sifat manipulatif.

Toner mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah wawancara dari podcast “The TED AI Show” yang tayang pada Selasa (28/5). Ia pernah menjabat menjadi dewan perusahaan pada akhir tahun 2021 silam.

Dalam acara ini juga, ia mengungkapkan cerita di balik pemecatan Sam Altman yang terjadi pada 17 November 2023. Wanita kelahiran Australia ini menggambarkan bahwa sosok bos OpenAI sebagai manipulatif yang memupuk “suasana toksik”.

Ia merupakan salah satu dari tiga anggota dewan OpenAI yang memvoting untuk menurunkan Sam Altman dari posisinya. Salah satu katalis dari hal tersebut adalah umpatan secara psikologis kepada badan eksekutif tersebut.

“Mereka sangat serius. Hingga berada di titik di mana mereka ingin mengirimkan tangkapan layar dan dokumentasi yang mereka jelaskan kepada kita,” ungkap Toner.

Kehilangan Kepercayaan

Ilustrasi ChatGPT. Foto: unsplash

Sifat manipulatif Sam Altman ini menjadi sumber permasalahan dan membuat para anggota dewan kehilangan kepercayaan untuknya. Salah satu permasalahannya adalah saat ia tidak memberitahu dewan bahwa ia memiliki OpenAI Startup Fund. Juga, ia beberapa kali memberikan informasi tidak akurat terkait keamanan teknologinya tersebut.

Toner juga menjelaskan pada peluncuran ChatGPT, tidak ada anggota dewan yang mengetahui hal tersebut. “Saat ChatGPT meluncur pada November 2022, anggota dewan tidak diberitahukan secara langsung. Kami mengetahui (peluncuran) ChatGPT dari Twitter (kini X),” ungkapnya.

Ia pun juga pernah menjadi sasaran oleh sang CEO setelah mengunggah sebuah riset ilmiah. “Sam mulai berbohong kepada anggota dewan lainnya untuk mendorong saya keluar dari keanggotaan,” paparnya.

BACA JUGA:   Wilayah Ini Terendam Banjir Mematikan Akibat Gas Rumah Kaca

Dalam riset tersebut, Toner mengatakan bahwa OpenAI tuai banyak kritik atas banyak masalah keselamatan dan etika lainnya terkait peluncuran ChatGPT dan GPT-4. Termasuk, masalah hak cipta dan kondisi kerja untuk anotator data. Serta, kerentanan produk mereka terhadap “jailbreak” yang memungkinkan pengguna mengabaikan kontrol keselamatan.

Artikel Terkait

Patch Update Wasteland Storm di Garena Undawn Bakal Hadir 19 September

Garena Undawn akan merilis pembaruan patch update Wasteland Storm...

Cek Nomor HP, Ada Aplikasi Selain GetContact

FT News – Akun Fufufafa semakin ramai diperbincangkan oleh...

Bukan Google, Gen Z Mulai Gunakan Aplikasi Lain Mencari Informasi di Internet

FT News – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa Gen...