Mantan Presiden AS Joe Biden Didiagnosis Menderita Kanker Prostat Agresif

Dokter menemukan kanker prostat pada Joe Biden minggu lalu setelah gejala saluran kemih dan deteksi nodul prostat. Mantan Presiden Joe Biden telah didiagnosis menderita kanker prostat, kantornya mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Dilansir Al Jazeera, Biden diperiksa minggu lalu oleh dokter setelah gejala saluran kemih berkembang dan nodul prostat ditemukan. Dia didiagnosis menderita kanker prostat pada hari Jumat, dengan sel-sel kanker telah menyebar ke tulang, pernyataan yang dirilis pada hari Minggu mengatakan.

Foto: Instagra, Joe Biden

"Meskipun ini merupakan bentuk penyakit yang lebih agresif, kanker tampaknya sensitif terhadap hormon, yang memungkinkan manajemen yang efektif," kata kantornya.

Baca Juga: BPOM: 23 Obat Sirop Pasien Gagal Ginjal Aman, Ini Daftarnya

"Presiden dan keluarganya sedang meninjau pilihan pengobatan dengan dokternya", tambahnya.

Kesehatan Biden yang berusia 82 tahun menjadi perhatian utama di antara para pemilih AS selama masa jabatannya sebagai presiden dan menjadi lebih penting selama kampanye 2024.

Setelah penampilan debat yang buruk pada bulan Juni 2024, Biden meninggalkan tawarannya untuk masa jabatan kedua. Wakil Presiden saat itu Kamala Harris menjadi calon dan kalah dari Donald Trump, yang kembali ke Gedung Putih setelah absen selama empat tahun.

Baca Juga: Ahli Uji Coba Transplantasi Jantung dan Ginjal Babi ke Tubuh Manusia

Foto: Instagram Joe Biden

Dalam beberapa hari terakhir, Biden menolak kekhawatiran tentang usianya meskipun melaporkan dalam buku barunya Original Sin bahwa para pembantunya telah melindungi publik dari sejauh mana penurunan kognitifnya saat ia menjabat sebagai presiden.

Kanker prostat diberi peringkat yang disebut skor Gleason yang mengukur, pada skala 1 hingga 10, bagaimana sel kanker terlihat dibandingkan dengan sel normal. Skor Biden sebesar 9 menunjukkan kankernya termasuk yang paling agresif.

Ketika kanker prostat menyebar ke bagian tubuh lainnya, sering kali menyebar ke tulang. Kanker yang bermetastasis jauh lebih sulit diobati daripada kanker yang terlokalisasi karena obat-obatan akan sulit menjangkau semua tumor dan membasmi penyakit sepenuhnya.

Sumber: Al Jazeera, sumber lainnya